JATIMTIMES - Identitas korban yang tewas tertabrak kereta di Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung ini berhasil diidentifikasi. Korban bernama Nugroho HS, karyawan swasta dan beralamat di Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Dalam rilis yang disampaikan polisi, Polsek Rejotangan telah mendatangi TKP korban yang tertabrak kereta api ini.
Baca Juga : Dua Hari Tertimbun, Korban Longsor Kaliputih Blitar Ditemukan Tak Bernyawa
"Polsek Rejotangan Polres Tulungagung mendatangi TKP adanya orang (yang awalnya) tidak dikenal meninggal dunia akibat tertabrak kereta api," kata Kapolres AKBP Muhammad Taat Resdi melalui Kasihumas Polres Tulungagung Ipda Nanang Murdianto.
Tempat kejadian peristiwa (TKP) ada di Jalur kereta api masuk Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan.
Kronologi peristiwa dari keterangan saksi yang dikumpulkan polisi, bahwa pada hari Selasa tanggal 18 Februari 2025 sekira pukul 04.47 WIB, kereta api Komuter penataran dengan no lokomotif CC 2108330 berangkat dari stasiun Blitar menuju Surabaya.
"Sesampainya di jalur Kereta Api masuk Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan menabrak orang hingga meninggal dunia," terangnya, Selasa (18/02/2025).
Usai menabrak orang berjenis kelamin laki-laki, kereta api sempat berhenti sesaat untuk melakukan pengecekan rangkaian gerbong.
Setelah rangkaian dinyatakan aman, kereta api langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju Surabaya.
Korban dengan ciri-ciri memakai kaos lengan pendek dengan motif garis berwarna hitam biru. Ia juga memakai celana pendek berwarna hitam, kepala korban pecah, tangan sebelah kiri putus, kedua kaki putus sebatas lutut, korban terseret kereta api sekitar 75 meter.
Ada saksi menerangkan pada hari Senin tanggal 17 Februari 2025, sekira pukul 16.00 Wib melihat korban sedang tidur tiduran di pos utara tugu KB.
Baca Juga : Pencapaian Baru Unisba Blitar: Zainul Ikwan Peroleh Gelar Doktor, Fokus pada HAM dalam Kesehatan
Saat itu, korban terlihat seperti orang normal namun kelihatan murung.
"Usai dilakukan olah TKP oleh Unit Inafis Polres Tulungagung, Korban kemudian dievakuasi ke RS. Dr. Iskak Tulungagung," ungkap Ipda Nanang.
Tak lama berselang, Kasihumas Polres Tulungagung ini menerangkan bahwa korban setelah diidentifikasi telah diambil jenazahnya oleh keluarga.
"Jenazah sudah diambil keluarga," jelasnya.
Dari keterangan saksi, kondisi mengenaskan dialami korban karena antara tubuh dan kepala terpisah dan cukup lama untuk ditemukan.