JATIMTIMES - Ethereum merupakan salah satu koin crypto yang banyak menarik perhatian trader dan investor selain Bitcoin. Bahkan beberapa analis pun ada yang menyatakan pertumbuhan Ethereum akan melebih pertumbuhan Bitcoin.
Tak dapat disangkal Ethereum dengan koin eth telah menjadi koin dengan kapitalisasi terbesar kedua setelah Bitcoin. Sehingga terasa kurang jika tidak membahas prediksi harga Ethereum pada tahun 2025 yang banyak ditunggu investor.
Apa itu Ethereum?
Baca Juga : 24 Kali Beraksi di Malang Raya, Pelaku Curanmor Hanya Butuh Eksekusi 5 Detik
Ethereum adalah jaringan blockchain yang bertujuan untuk menjadi komputer dunia. Jaringan ini menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia ke satu platform bersama, sehingga dapat membangun ekosistem komputer virtual yang besar untuk mendukung berbagai aplikasi, seperti layanan keuangan, pinjam-meminjam, urun dana, platform pertukaran, asuransi, dan permainan.
Sejarah Ethereum
Sejarah Ethereum dimulai pada tahun 2013 ketika Vitalik Buterin, seorang programmer asal Kanada, merilis whitepaper berjudul Ethereum: A Next-Generation Smart Contract and Decentralized Application Platform.
Dalam whitepaper tersebut, ia memperkenalkan Ethereum sebagai platform blockchain yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar (smart contracts) yang dapat dieksekusi secara otomatis tanpa memerlukan pihak ketiga.
Ethereum 1.0
Ethereum memungkinkan pengembang untuk membangun dan menerapkan aplikasi di Blockchain. Meskipun pengembangan DApp sudah ada di ruang Blockchain, platform ini belum sepenuhnya beroperasi.
Vitalik Buterin awalnya menggabungkan keduanya, karena ia percaya bahwa menyatukan cara DApp berfungsi dan berinteraksi adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan adopsi Ethereum, yang kemudian melahirkan Ethereum 1.0.
Ethereum 2.0
Ethereum 2.0 adalah peningkatan besar untuk Blockchain Ethereum yang sedang dikembangkan dalam beberapa fase. Beberapa peningkatan ini mencakup berbagai fitur, seperti:
- Transisi dari algoritme konsensus proof-of-work (PoW) ke algoritme konsensus proof-of-stake.
- Pengenalan sharding, yang akan memungkinkan Blockchain Ethereum untuk memproses transaksi dengan lebih efisien dan meningkatkan skalabilitas.
3 Skenario Prediksi Ethereum di Tahun 2025
Seberapa besar potensi kenaikan harga Ethereum di tahun 2025? Pertanyaan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan investor crypto. Dilansir dari blockchain media, terdapat 3 skenario pergerakan Ethereum di tahun 2025, diantaranya adalah:
1. ETH Bisa Tembus US$50.000
Meskipun ETH belum mencapai rekor tertinggi baru (ATH) seperti Bitcoin, hal ini tidak sepenuhnya menjadi halangan. Menurut prediksi harga ETH yang disampaikan oleh Tradingshot, pergerakan harga ETH saat ini (2022–2025) menunjukkan pola yang mirip dengan siklus harga Bitcoin pada periode 2014–2017.
“Jika kita perhatikan, kedua siklus ini sangat mirip. Ethereum saat ini mengikuti pola siklus bearish dan sebagian besar fase bullish Bitcoin di masa lalu,” jelasnya dalam analisis tersebut.
Analisis harga Ethereum ini menggunakan pendekatan analisis zona Fibonacci dan tren Moving Average (MA) untuk memahami pergerakan harga ETH. Pada fase awal, ETH tampak telah membentuk dasar di bawah MA-200 mingguan, yang menempatkannya di antara zona Fibonacci 0,236 hingga 0,0.
Kemudian, terjadi rally pertama menuju zona 0,5 hingga 0,236 dengan dukungan dari MA-50 mingguan. Setelah fase ini, harga bergerak ke zona 0,786 hingga 0,5 sebelum memasuki periode konsolidasi.
Transisi ETH ke fase akhir siklus bull, di mana harga diperkirakan akan mengalami kenaikan parabolik menuju ATH baru. Target kenaikan ini berpotensi mencapai ekstensi Fibonacci 2,382, atau tepat di atas US$50.000 yang mungkin terjadi pada 2025 mendatang.
2. Harga ETH Berpotensi Capai US$13.500
Menurut prediksi harga Ethereum dari InvestingScope, tekanan beli yang kuat terhadap Ethereum saat ini tampaknya mulai memicu sinyal bullish. Hal ini terlihat jelas pada grafik mingguan (1W), yang menunjukkan potensi besar bagi Ethereum untuk dapat menembus level US$13.500 pada tahun 2025.
Salah satu sinyal keberhasilan ETH melewati MA50 mingguan, level teknikal penting yang sering kali memicu lonjakan harga. Situasi ini disebut mirip dengan siklus Mayer Multiple Band beberapa tahun lalu.
Baca Juga : Ada Perayaan Cap Go Meh, 12 Februari Termasuk Tanggal Merah?
Pada siklus tersebut, Ethereum berhasil memantul dari Cyclical Pivot Zone dan kemudian memulai reli hiperbolik.
“Saat ini, posisi ETH mirip dengan periode Oktober-November 2020, di mana harga rebound dari Cyclical Pivot dan mencapai puncaknya di level Fibonacci 1,618,” jelas InvestingScope.
Indikator teknikal lainnya juga mendukung tren bullish ini. Relative Strength Index (RSI) ETH menunjukkan momentum positif tanpa tanda-tanda kondisi overbought. Sementara itu, indikator MACD juga semakin memperkuat prediksi harga ETH tersebut.
Dari pola yang telah muncul, InvestingScope memproyeksikan bahwa harga ETH sangat berpotensi untuk dapat naik ke level US$13.500 dan mungkin saja terjadi pada 2025 mendatang.
3. Breakout Ethereum ke US$10.000
Prediksi harga ETH yang diharapkan akan terwujud pada 2025 diungkapkan oleh Captain Faibik, seorang analis crypto yang aktif di X. Pandangannya sejalan dengan beberapa analis lain yang optimis tentang masa depan Ethereum.
Menurutnya, saat ini aset crypto yang diciptakan oleh Vitalik Buterin berada di ambang breakout historis yang bisa menjadi pemicu bull run besar berikutnya.
“ETH berada di ambang breakout historis..!! Breakout ETH yang meyakinkan dapat menjadi awal dari bull run Ethereum 2024-2025. Target jangka menengah: US$10.000!” jelas Captain Faibik.
Prediksi Harga ETH - Captain Faibik
Analisis harga Ethereum ini semakin memperkuat keyakinan bahwa saat ini sedang memasuki fase krusial yang bisa menjadi titik awal peluang besar dalam dua tahun ke depan. Optimisme ini bukan tanpa alasan, pasalnya aktivitas di jaringan ETH menunjukkan tanda-tanda positif.
Ketiga skenario prediksi harga Ethereum di atas menunjukkan bahwa aset digital ini memiliki potensi luar biasa di tahun 2025, baik untuk mencetak ATH baru, memanfaatkan tekanan akumulasi beli, maupun memulai bull run.
Meskipun target harga US$10.000, US$13.500, hingga US$50.000 terdengar ambisius, faktor-faktor seperti analisis teknikal, siklus historis, dan sentimen pasar crypto menunjukkan bahwa skenario-skenario tersebut memiliki peluang nyata untuk terwujud.
Pergerakan Harga Ethereum
Dilansir dari Pintu Market, harga Ethereum hari ini adalah Rp 53.431.404 dengan volume perdagangan harian Ethereum (ETH) mencapai US$17.860.661.901 dalam 24 jam terakhir, menunjukkan penurunan sebesar -24,70% dibandingkan dengan satu hari sebelumnya.
Sedangkan harga tertinggi sepanjang waktu untuk Ethereum (ETH) adalah US$4.878,26, yang tercatat pada 10 November 2021. Artinya harga saat ini 33,15% lebih rendah dibandingkan dengan harga tertinggi yang pernah dicapai.
Untuk Harga terendah sepanjang waktu untuk Ethereum (ETH) adalah US$0,433, yang tercatat pada 20 Oktober 2015 (lebih dari 9 tahun yang lalu). Saat ini, harga tersebut 753.056,73% lebih tinggi dibandingkan dengan harga terendah yang pernah ada.
Sementara itu, kapitalisasi pasar Ethereum (ETH) saat ini adalah Rp 7.444 triliun atau US$392.963.653.638, menjadikan Ethereum berada di posisi kedua setelah Bitcoin. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan harga token dengan jumlah pasokan token ETH yang beredar, yaitu 120 juta token yang dapat diperdagangkan di pasar saat ini.