JATIMTIMES - Wali Kota Malang terpilih Wahyu Hidayat memastikan bahwa program Rp 50 juta per RT batal direalisasikan tahun ini. Menurut Wahyu, hal itu lantaran masih ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan. Salah satunya, penyusunan Perwal.
Padahal sebenarnya, program insentif Rp 50 juta per tahun bagi setiap RT, masuk dalam 5 program unggulan Wahyu Hidayat saat berkampanye beberapa waktu lalu. Yang juga dituangkan ke dalam visi misinya.
Baca Juga : Harga Emas Antam Kembali Naik Rp 5.000, Kapan Waktu Tepat untuk Beli?
"Insya Allah masuk, nanti yang Rp 50 juta per RT per tahun itu belum untuk tahun ini," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, alasan program tersebut batal untuk direalisasikan tahun ini adalah perlu ada serangkaian persiapan. Mulai dari perancangan perwal, regulasi, sosialisasi, baru dapat direalisasikan.
"Nanti itu kan ada tahapannya, kami buat perwali, sosialisasi, dan baru nanti realisasi," jelas Wahyu.
Padahal, dirinya pun menyadari bahwa banyak masyarakat yang menanyakan realisasi program tersebut. Bahkan, hal tersebut juga langsung ia dengar dari beberapa ketua RT yang ia temui saat turun ke lapangan.
"Memang ketua RT ada banyak yang menanyakan itu. Tapi mekanismenya kemarin dengan sistemnya aman, harus ada tahapannya itu tadi," imbuh Wahyu.
Untuk itu, dirinya menegaskan bahwa program Rp 50 juta per tahun bagi setiap RT akan dimulai tahun 2026. Di sisi lain, Wahyu mengaku bahwa dibatalkannya realisasi program itu pada tahun ini bukan karena penerapan Inpres nomor 1 tahun 2025.
Baca Juga : Apa Saja yang Diperiksa dalam Program Cek Kesehatan Gratis?
"Insya Allah di 2026, karena tahapannya memang kami harus buat perwali, sosialisasi kepada seluruh RT, RW, kelurahan, dan baru nanti dianggarkan. Meskipun jika di 2026 ada efisiensi lagi," tutur Wahyu.
Sebagai informasi, jumlah RT di Kota Malang terdapat 4.081. Itu artinya, untuk merealisasikan program Rp 50 juta bagi setiap RT, setidaknya Pemkot Malang harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 204.050.000.000.
Sedangkan untuk 4 program unggulan lainnya telah terakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Sehingga dipastikan akan direalisasikan tahun 2025 ini.
Keempat program tersebut meliputi beasiswa pendidikan, seragam sekolah gratis, program menggelar 1.000 event dan penuntasan permasalahan dasar perkotaan.
"Kalau 4 program lain itu kan sebenarnya sudah berjalan saat saya menjadi Pj Wali Kota Malang, jadi hanya tinggal melanjutkan saja," pungkas Wahyu.