JATIMTIMES - Peningkatan kualitas pendidikan melalui digitalisasi terus diupayakan Pemkot Batu. Salah satunya menargetkan lima sekolah menjadi kandidat sekolah rujukan Google (KSRG) tahun ini. Untuk mendukung itu, Pemkot melalui Dinas Pendidikan menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk pengadaan Chromebook.
Kepala bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Batu Daud Andoko mengatakan, pengadaan chromebook memang memakan biaya yang cukup besar. Idealnya, satu KSRG memiliki 56 chromebook untuk jenjang SD. Sementara untuk jenjang SMP memiliki 64 chromebook.
Baca Juga : Terkuak, Pelecehan Seksual Dua Santri Kota Batu Dilakukan Pengasuh Ponpes
"Setidaknya untuk chromebook yang kami punya sudah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)," ujar Daud saat ditemui, belum lama ini.
Diterangkannya, chromebook yang merupakan perangkat bantuan dari pemerintah memiliki fitur CDM (Chromebook Device Management). Dengan perangkat tersebut, sekolah dapat menghadirkan pembelajaran inovatif berbasis teknologi digital. Selain itu, siswa juga dapat mengakses berbagai fitur pembelajaran dari google.
Daud mengatakan, minimal yang disarankan pemerintah pusat total spesifikasi chromebook berkisar 40 persen komponen lokal. Dimana 25 persen merupakan TKDN dan 15 persen merupakan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).
Sementara pagu penganggaran untuk pengadaan satu unit chromebook yakni sebesar Rp 7,5 juta. Dirinya menjelaskan saat ini jumlah sekolah sudah memiliki chromebook masih minim.
Chromebook digunakan di sekolah yang sudah dinobatkan sebagai KSRG. Yakni, SDN Beji 1, SMPN 2 Batu, dan SMPN 4 Batu. "Rata-rata masih memiliki sekitar 15 unit saja, maka kami berencana untuk menambah," urainya.
Baca Juga : Libur Panjang Imlek, Lalu Lintas Menuju Sejumlah Obyek Wisata Terpantau Macet
Tahun ini Dinas Pendidikan Kota Batu juga menambah target KSRG. Yakni SDN Ngaglik 1, SDN Sisir 1, dan SDN Sisir 3, SMPN 1 Batu, dan SMPN 3 Batu. Tentu kebutuhan anggaran pengadaan chromebook menjadi lebih besar.
Selain pengadaan chromebook, penambahan sertifikasi guru yang mengajar di KSRG juga perlu mengikuti ujian. Dinas pendidikan mencatat peningkatan kompetensi melalui google certified educator (GCE) masih tergolong minim.
Daud menyampaikan, anggaran yang disiapkan tersebut juga akan menambah guru yang tersertifikasi Google. "Paling tidak kami siapkan Rp 100 ribu untuk per minggu untuk satu guru khusus mengajar di KSRG," imbuh Daud.