JATIMTIMES - Memasuki pekan terakhir bulan Januari bertepatan libur panjang Isra Mi'raj dan menjelang Imlek, Kota Batu dipadati wisatawan. Salah satunya ditandai dengan kepadatan lalu lintas yang meningkat.
Pantauan JatimTIMES, Minggu (26/1/2025) di Jalan Ir Soekarno, Beji, Kecamatan Batu, Kota Batu, lalu lintas padat sejak Minggu pagi. Sementara siang hingga sore lalu lintas di jalur utama tersebut padat kendaraan arus balik.
Baca Juga : Pengundian Terakhir Program Kejutan Istimewa Berhadiah Total 1 Kg Emas
Kepadatan juga terjadi di sekitar pintu masuk tempat wisata Jawa Timur Park 3, Jawa Timur Park 2 di Desa Oro-oro Ombo, hingga jalur Kota Batu ke arah Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Peningkatan volume kendaraan juga terpantau di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Batu, dan Jalan Sultan Agung yang mengarah ke Museum Angkut.
Kondisi tersebut dibenarkan Kasat Lantas Polres Batu AKP Kevin Ibrahim. Ia mendapati hasil pantauan sejumlah titik mengalami peningkatan kepadatan arus lalu lintas sejak Minggu pagi, namun ia memastikan tidak terjadi penumpukan hingga macet.
"Yang terpantau padat di sekitar Museum Angkut sampai TMP, Santera, dan Jatim Park," ujar Kevin kepada JatimTIMES, Minggu (26/1/2025).
"Hari Sabtu belum ada peningkatan signifikan, baru hari ini," imbuhnya.
Untuk menghadapi libur panjang, sejumlah strategi rekayasa lalu lintas telah disiapkan. Yakni dengan skema yang hampir sama dengan saat Operasi Lilin Semeru pada libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) lalu.
"Yang disiapkan (Rekayasa) kurang lebih sama dengan operasi lilin nataru," tambah dia.
Dikatakan Kevin, libur panjang Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek terhitung sejak Sabtu (25/1/2025) hingga Rabu (29/1/2025). Pada libur panjang kali ini, sejumlah pola-pola manajemen lalu lintas untuk mengurai kepadatan di lokasi rawan yang sudah dipetakan. Kepolisian bersama instansi terkait lain memantau jumlah arus kendaraan keluar dan masuk Kota Batu melalui suatu aplikasi seperti google maps dan CCTV.
"Ketika terpantau ada kepadatan seperti di perempatan Arhanud, Pesanggrahan, pertigaan TMP akan dilakukan pola-pola manajemen lalu lintas seperti salah satunya pengalihan arus sementara, sehingga tidak sampai kendaraan menumpuk panjang," sambungnya.
Baca Juga : Selamat! Salma Salsabil dan Dimansyah Laitupa Resmi Menikah di Surabaya Hari Ini
Kevin menerangkan, ada dua skema rekayasa saat ada peningkatan volume kendaraan hingga berpotensi terjadi kemacetan. Dua skema rekayasa lalu lintas yang dimaksud adalah sistem pasang surut dan one way.
Sistem pasang surut adalah pengaturan rekayasa lalu lintas dengan pola dua naik dan satu turun mulai pertigaan Pendem - simpang tiga Jalan Dewi Sartika. Artinya, jalur yang sebelumnya seimbang dua naik dan dua turun akan diubah menjadi tiga naik dan satu turun.
Sedangkan sistem One Way akan diberlakukan ketika pasang surut sudah dilakukan tapi belum berhasil mengurai kepadatan lalu lintas karena peningkatan volume kendaraan. Sistem one way atau satu arah ini diberlakukan dari arah Malang maupun Surabaya.
"Di mana kendaraan yang mau melewati Pertigaan Pendem akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno. Sebagai informasi, Pertigaan Pendem adalah jalur pertemuan wisatawan dari arah Surabaya ke Kota Batu atau dari Kota Malang menuju Kota Batu dan sebaliknya," terang Kevin.
Lebih lanjut, Kevin menyebutkan, one way diberlakukan untuk kendaraan dari Kota Batu yang hendak ke Jalan Ir Soekarno akan dibelokkan melalui jalur alternatif. "Bagi pengendara dari Kota Batu ke Surabaya dilewatkan jalur alternatif Jalan Wukir samping Batos. Kalau pengendara dari Kota Batu menuju Kota Malang bisa melalui Jalan Oro-Oro Ombo," jelasnya.