JATIMTIMES - Ada yang beda di Malang Creative Center (MCC) Sabtu hingga Minggu (25- 26/1/2025) ini. Begitu memasuki gedung MCC lantai 7 pengunjung langsung disambut semerbak aroma parfum. Ya selama dua hari ini Malang Perfume Festival Grasse Van Java digelar di sana.
Festival yang digelar oleh Depo Aroma ini merupakan event perdana yang digelar di Jawa Timur. Maka tak heran bila event ini berhasil menyedot animo masyarakat.
Baca Juga : Jadi Persoalan Serius, Pemkab Sidoarjo Fokus Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Banjir
Masyarakat dimanjakan dengan berbagai koleksi parfum melalui Perfume Exhibition. Perfume Exhibition ini menampilkan mulai dari Local Perfume, Fragrance Oil, Esential Oil, Artisan Perfume, hingga Komunitas Atsiri.
Setidaknya ada 43 booth dalam Perfume Exhibition tersebut yang diisi para vendor mulai lokal Malang, Bali, Makassar, Sumatera, Lampung, NTT hingga Kalimantan.
Selain Perfume Exhibition, juga digelar workshop dan talkshow yang tentunya bisa menambah ilmu bagi para pengunjung.
Workshop yang digelar di antaranya tentang Bisnis Laundry, Artisan Perfume, Talkshow Gaharu, Workshop Perfume Anak hingga Workshop Aplikasi Perfume.
Owner Depo Aroma sekaligus Direktur PT Archemist Indonesia, Hasan Ahmad Al Jufri mengatakan, seperti nama acaranya Malang Perfume Festival Grasse Van Java, dari kegiatan ini juga diharapkan bisa mengangkat Kota Malang sebagai Kota Parfum.
"Kota Malang ini sangat cocok menjadi Kota Parfum, sesuai dengan iklimnya yang dingin. Apalagi Kota Malang identik dengan sains dan senimannya, ini sangat mewakili," ucap Hasan.
Hasan juga berharap dengan digelarnya festival parfum ini dapat menambah ilmu dan pengalaman masyarakat tentang parfum.
"Kami harap masyarakat mendapatkan banyak manfaat, mulai dari ilmu melalui workshop juga berexperience melalui mixing dan aplikatif parfum," imbuh Hasan.
Baca Juga : Pemakaman Uswatun Khasanah Ibu Dua Anak Korban Mutilasi di Ngawi Tak Dihadiri Suami
Ia pun menyampaikan bahwa bisnis parfum saat ini sangat berpeluang dan terbuka luas. Hal ini karena adanya tren anak muda yang mulai tertarik dengan parfum produk lokal.
"Kalangan muda mulai sadar dengan produk lokal yang berkonsep tidak kalah dengan produk impor. Ini menjadi peluang yang sangat besar dan terbuka untuk membuat brand sendiri, PT kami Archemist Indonesia siap menjadi maklonnya," urainya.
Sementara itu salah satu vendor, Sinta Nur Fiasari, Sales Executive brand Inarome mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam festival ini. Apalagi melihat antusias pengunjung yang sangat tinggi mengunjungi booth dan mengikuti lomba mixing parfum yang digelarnya.
"Dengan festival ini masyarakat bisa semakin tertarik dengan dunia parfum dan bisa mengekspresikan apa yang mereka inginkan," ucap Sinta.
Vendor lainnya, yakni House of Parfume juga merasa diuntungkan dengan event ini. "Sebagai retail dari Depo Aroma, event ini sangat menguntungkan. Selain bisa lebih dikenal masyarakat, kami juga bisa mengetahui langsung kompetitor, sehingga bisa lebih selektif dan bersaing lebih sehat," ucap Hardian Candra, Kepala Bagian Retail House of Perfume.
Sementara itu, William Sicher, owner dari Sicher Ecosystem juga mengaku puas mengikuti event ini. "Store saya ada di Jakarta dan Surabaya sebenarnya dan datang kesini khusus. Tidak menyangka antusias masyarakatnya sangat tinggi. Jadi punya keinginan membuka cabang di Kota Malang," ucap William.