JATIMTIMES – Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi (Sukhoi), yang dulunya dikenal sebagai Pasar Agribisnis dan Ikan Hias, dipastikan akan mulai beroperasi pada minggu kedua Februari 2025. Proyek rehabilitasi yang dilakukan sepanjang 2024 dengan anggaran sekitar Rp 1,7 miliar itu kini menghadirkan wajah baru yang lebih modern dan fungsional.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, menjelaskan bahwa peresmian Sukhoi akan digelar bersamaan dengan pelaksanaan bazar ikan hias dan pasar tani.
Baca Juga : Hendak Pergi ke Pasar, Warga Situbondo Jadi Korban Begal Motor
“Kami launching bareng dengan bazar ikan hias dan pasar tani pada Februari 2025. Di acara itu, ada bazar terkait ikan hias, olahan ikan, dan pasar tani,” ujarnya, Senin (20/1/2025).
Perubahan besar pada Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi terlihat dari bangunannya yang kini lebih lapang. Kios di sisi selatan telah dibongkar dan digantikan oleh pintu masuk yang terbuka, memberikan akses langsung dari luar. Sementara itu, tiga kios yang sebelumnya berada di sisi selatan kini dipindahkan ke bagian utara.
Di bagian depan, sebuah gazebo dengan atap limasan menjadi salah satu daya tarik baru. Gazebo ini dirancang khusus untuk mengakomodasi pameran dan kontes ikan hias. Dewi menambahkan, fasilitas baru ini juga mendukung penyelenggaraan kontes ikan hias tingkat nasional yang secara rutin diadakan dua tahun sekali di Kota Blitar.
“Sekarang fasilitasnya sudah mendukung. Kami juga menyediakan area parkir yang lebih luas untuk kenyamanan pengunjung,” katanya.
Meski telah selesai direhabilitasi, pasar ikan hias ini belum sepenuhnya dioperasikan. Pagar bambu sementara dipasang di pintu masuk untuk mencegah kendaraan masuk ke area pasar sebelum peresmian.
Dalam rehabilitasi yang dilakukan, DKPP tidak menambah jumlah kios pedagang. Dewi memastikan jumlah kios tetap seperti semula, yakni 13 kios pedagang dan satu kios kantin.
“Kami tidak menambah kios, hanya membangun ulang kantor dan menambah gazebo untuk kontes ikan hias,” jelasnya.
Baca Juga : Rapat Paripurna DPR RI, Riyono Interupsi Usulkan Pansus Pemagaran di Lautan
Kios di sisi timur pasar juga tidak mengalami perubahan, tetap seperti bangunan semula. Rehabilitasi ini, menurut Dewi, lebih fokus pada penataan ulang agar pasar ikan hias tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga tempat yang representatif untuk pameran dan kontes ikan hias.
Dibukanya Sukhoi diharapkan menjadi magnet baru bagi pelaku usaha ikan hias di Kota Blitar. Selain menjadi pusat perdagangan, sentra ini juga diproyeksikan menjadi tempat edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Gelaran bazar yang menyertai peresmian nanti juga diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal sektor perikanan hias dan hasil olahannya.
“Kami berharap sentra ini dapat meningkatkan geliat ekonomi lokal sekaligus memperkenalkan potensi ikan hias Kota Blitar ke tingkat nasional,” tutup Dewi.
Dengan fasilitas baru yang lebih modern, Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi siap menjadi pusat aktivitas perikanan yang mendukung kebutuhan pedagang, penghobi, dan pengunjung. Dukungan infrastruktur yang memadai diharapkan mampu mengangkat pamor Kota Blitar sebagai salah satu pusat ikan hias di Indonesia.