free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Mengenal 5 Baterai Kasih Sayang untuk Cegah Tantrum Menurut Pakar Neuroparenting

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

12 - Jan - 2025, 19:05

Placeholder
Dokter sekaligus praktisi neuroparenting dr. Aisah Dahlan C.MHt.,CM.NLP. (Foto: YouTube Nikita Willy Official)

JATIMTIMES - Dalam menerapkan pola asuh kepada anak, para orang tua harus memahami salah satu teori parenting yakni konsep pengisian lima baterai kasih sayang kepada anak. Pengisian lima baterai kasih sayang kepada anak diyakini dapat menghindarkan anak-anak dari hal-hal menyimpang maupun tantrum (luapan emosi tak terkendali) untuk anak-anak di bawah usia lima tahun. 

Konsep pengisian lima baterai kasih sayang kepada anak ini dijelaskan secara gamblang oleh dokter sekaligus praktisi neuroparenting dr. Aisah Dahlan, C.MHt.,CM.NLP. dalam tayangan podcast Mom's Corner di channel YouTube Nikita Willy Official. 

Baca Juga : PKS Kota Blitar Gelar Rakerda 2025: Strategi Kolaborasi demi Masa Depan Daerah

Menurut Aisah Dahlan, banyak teoriparenting yang menjelaskan alasan anak menjadi tantrum. Salah satunya yakni seorang anak memiliki keinginan untuk mengungkapkan sesuatu, tetapi masih belum jelas. Sehingga seorang anak bisa tantrum hingga menangis histeris. Namun, terdapat teori parenting agar anak tidak mengalami tantrum yakni pengisian lima baterai kasih sayang kepada anak yang akan memengaruhi perilaku anak. 

"Otak memiliki sumber listrik. Nah sumber listrik itu kita ibaratkan adalah baterai. Di otak bagian sini terdapat kelenjar hormon kasih sayang atau hormon bahagia. Setiap anak itu memiliki lima baterai kasih sayang, atau biasa dikenal dengan love languages," ujar Aisah Dahlan dalam podcast bersama Nikita Willy dikutip JatimTIMES.com, Minggu (12/1/2025). 

Aisah Dahlan menqmbahkan, bahwa lima baterai kasih sayang seorang anak berusia 0 sampai 5 tahun harus terpenuhi setiap hari. Hal itu akan memengaruhi perilaku anak dan orang tua lebih mudah mendeteksi yang diinginkan oleh anak. 

"Lima baterai kasih sayang yakni baterai sentuhan, baterai pujian, baterai pelayanan, baterai waktu, dan baterai hadiah," tutur Aisah Dahlan. 

Selanjutnya, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar ini menjelaskan, untuk baterai sentuhan atau yang bisa disebut physical touch merupakan bentuk kasih sayang yang dinyatakan dengan sentuhan. Seperti pelukan atau usapan yang akan membantu anak merasakan kenyamanan bersama orang tua. 

Lalu, untuk baterai pujian yakni bentuk kasih sayang yang dapat disampaikan melalui kata-kata pujian untuk mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh anak. Salah satu contohnya, ketika anak bisa membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, maka orang tua dapat mengisi baterai kasih sayang dengan memberikan apresiasi kepada anak. 

"Kalau baterainya tidak diisi, anak akan jadi suka mengejek atau menjelekkan orang, kalau sentuhan fisik anak akan jadi suka mencubit atau memukul," jelas Aisah Dahlan. 

Baca Juga : Siap-siap! Ini Daftar Pekerjaan yang Akan Punah dan Paling Dicari di Masa Depan

Selanjutnya, baterai pelayanan atau yang biasa disebut dengan act of service juga diperlukan oleh anak. Salah satunya dengan menyuapi ataupun memandikan anak. Nantinya, anak akan menjadi pribadi yang suka membantu tanpa diminta. 

"Ketika masih usia balita diisi terus baterai kasih sayang pelayanan, seperti kita suapin, kita mandikan nantinya anak cenderung akan lebih loyal untuk membantu orang tua," ungkap Aisah Dahlan. 

Selanjutnya, baterai waktu untuk anak juga harus diisi. Salah satu bentuknya yakni meluangkan waktu berkualitas dengan menemani anak bermain dan berinteraksi dua arah dengan anak, sehingga anak merasa mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua. 

Terakhir, baterai hadiah anak juga harus dipenuhi oleh orang tua. Yakni dengan memberikan hadiah kepada anak. Hal ini nantinya akan membentu anak menjadi pribadi yang loyal, suka membantu dan menghargai orang lain. Menurut Aisah, hadiah yang diberikan tidak perlu mahal. Bisa dengan membuatkan makanan ataupun minuman kesukaan anak. "Kalau baterai ini kosong, bagi anak-anak akan menjadi pelit, tidak suka berbagi," pungkas Aisah Dahlan.


Topik

Serba Serbi tantrum apa tantrum aisah dahlan neuroparenting nikita willy



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya