JATIMTIMES - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tim yang beranggotakan Afif Salafudin, Fadzlullah, dan Yunus Abdillah berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Beginner di ajang Tarbiyah Business Festival Series Edupreneur Competition. Kompetisi ini mengusung tema inovasi digital dan diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum lama ini.
Dalam persaingan yang melibatkan tim-tim terbaik dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di seluruh Indonesia, tim PIPS UIN Malang mampu memikat perhatian juri. Mereka menyajikan gagasan inovatif berupa platform digital untuk mendukung kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Ide kreatif dan kemampuan presentasi yang solid menjadi kunci keberhasilan mereka.
Baca Juga : Dimulai 6 Januari, Begini Cara Mengisi PDSS untuk Seleksi SNBP 2025
“Kami sangat bersyukur atas capaian ini. Kompetisi ini memberikan pengalaman berharga untuk menggali ide-ide baru dan belajar dari peserta lain,” ungkap Afif Salafudin, ketua tim, dengan penuh rasa syukur.
Lebih lanjut, bahwa dukungan dari dosen pembimbing serta semangat kerja sama antar anggota tim turut berkontribusi pada keberhasilan ini. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UIN Malang di kancah nasional, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa PIPS mampu berinovasi dan memberikan solusi dalam bidang pendidikan berbasis teknologi.
Inovasi dan gagasan Digital, menjadi pilar kewirausahaan di era modern. Sehingga, pencapaian mahasiswa ini menyoroti pentingnya inovasi digital sebagai solusi strategis untuk mendukung kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Di era teknologi yang terus berkembang, pemanfaatan platform digital tidak hanya mempermudah proses pembelajaran, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang lebih inklusif.
Platform digital yang dikembangkan oleh tim PIPS UIN Malang, misalnya, menjadi salah satu wujud nyata dari inovasi ini. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam sistem pendidikan, mereka menghadirkan solusi yang dapat membantu pengelolaan kewirausahaan secara lebih efisien. Selain itu, platform ini menawarkan akses yang lebih luas bagi pelajar dan pengajar untuk terhubung, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan.
Penggunaan teknologi digital juga memungkinkan pengembangan sumber daya pendidikan yang lebih kreatif dan interaktif. Mulai dari kursus daring hingga pemasaran produk berbasis pendidikan, inovasi ini mampu menjawab tantangan era globalisasi, di mana persaingan tidak lagi hanya terjadi secara lokal, tetapi juga secara internasional.
Baca Juga : Prestasi Gemilang Mahasiswa Unisba Blitar: Empat Medali di Ajang Panjat Tebing dan Taekwondo 2024
Pihaknya berharap, keberhasilan tim ini diharapkan dapat juga menginspirasi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, kemampuan untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi menjadi salah satu kunci utama keberhasilan.
“Digitalisasi dalam pendidikan dan kewirausahaan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui kompetisi ini, kami belajar bahwa inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita menciptakan solusi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tambah Fadzlullah, salah satu anggota tim.
Dengan semangat yang sama, perguruan tinggi diharapkan terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi. Upaya ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi institusi, tetapi juga memperkuat peran pendidikan tinggi dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global.