free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Disnakkan Situbondo Terima Ribuan Dosis Vaksin PMK dari Kementan RI

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Yunan Helmy

29 - Dec - 2024, 16:23

Placeholder
Penyerahan bantuan vaksin PMK 1.500 dosis dari Kementan RI kepada Disnakkan Situbondo, Minggu (29/12/2024). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah terus berupaya menekan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi dengan menggelontorkan ribuan botol vaksin ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia

Salah satu penerima yakni, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, mendapatkan sebanyak 60 botol vaksin PMK atau 1.500 dosis vaksin.

Baca Juga : 7 Pengobatan untuk Asam Urat Secara Efektif yang Wajib Kamu Coba, Terbukti Berhasil!

Kepala Disnakkan Situbondo Achmad  membenarkan  bahwa kabupaten Situbondo menerima 60 botol vaksin dari 350 botol vaksin yang disebar di 4 kabupaten, yakni Bondowoso, Banyuwangi, Jember dan Situbondo.

"Tingkat kasus PMK di Kabupaten Situbondo relatif kecil dan terkendali. Hal ini karena semua jajaran di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan bekerja sama dalam menahan laju penyebaran virus tersebut. Dasar inilah yang membuat Kabupaten Situbondo mendapatkan bantuan vaksin dengan jumlah relatif sedikit dibanding kabupaten lainnya," ungkap Junaidi, Minggu (29/12/2024) di Pukeswan Panarukan, Desa Paowan, Panarukan, Situbondo.

Selain itu, Junaidi mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya dalam memutus penyebaran virus PMK dengan cara secara rutin melakukan sosialisasi, penyemprotan disinfektan ke kandang kandang ternak dan pasar hewan, serta memberikan vaksin kepada peternak.

"Kami (Disnakkan) tidak bisa bekerja sendirian. Kami dibantu oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI),  Petugas veteriner dan semua kelompok peternak di  Situbondo untuk memerangi penyebaran virus PMK ini," ujarnya.

Oleh karena itu, Junaidi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik karena penyebaran PMK di  Situbondo relatif aman dan terkendali.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma atau BBVF Pusvetma Surabaya drh Edy Budi Susila mengatakan bahwa dirinya mewakili akementerian Pertanian telah menyalurkan 1.500 dosis vaksin PMK kepada Disnakkan Situbondo.

"Ini kan memasuki musim hujan atau peralihan dari musim kemarau ke hujan, biasanya muncul beberapa jenis penyakit termasuk PMK. Selain itu Jawa Timur sendiri merupakan centra penghasil ternak, baik ternak untuk perah maupun potong. Oleh karena itu, perlu diantisipasi dengan dilakukan vaksinasi. Kalau di Kabupaten Situbondo aman, itu karena petugasnya sigap," ungkap Edy Budi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kabag Umum Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari drh Aris Sutomo. Sebagai UPT yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan semen beku berkualitas, pihaknya juga mendapatkan mandat dari pemerintah pusat untuk ikut menangani persoalan penyebaran PMK.

"Jadi, jika pejantan sapi terjangkit PMK, maka dapat dipastikan semennya juga tidak berkualitas dan menghasilkan anakan yang tidak berkualitas juga. Sebab, PMK ini periodenya cukup lama, butuh 30 tahun lebih untuk menuntaskan permasalahan PMK. Pada tahun 1950 PMK pertama muncul, baru pada tahun 1980-an kasus PMK bisa zero (nol) . Kemudian muncul kembali pada tahun 2020 dan hingga saat ini kasus PMK ini masih belum tuntas. Oleh karena itu, kami juga  bertugas melakukan pencegahan," ujar Aris.

Baca Juga : Kepala BNN Jatim: Santri Harus Berperan Aktif dalam Memerangi Narkoba

Aris menjelaskan, penularan PMK juga bisa melalui peternak ke sapi, maksudnya adalah seorang peternak yang berada di kandang sapi terjangkit PMK kemudian ke kandang sapi sehat, kemungkinan sapi yang sehat bisa tertular, baik melalui sepatu atau pakaian yang dipakai peternak. Kalau dampak ke manusia aman.

"Penularan yang sering terjadi, ketika peternak menangani PMK tidak melalui prosedur yang tepat. Oleh karena itu kami terus berupaya menyosialisasikannya. Jika ada ternak suspect PMK, agar tidak dikumpulkan dengan terbaik lainnya yang sehat dan kandangnya harus di semprot disinfektan agar tidak menular ke kandang lainnya," ungkap Aris.

Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Timu, Samsul Arifin mengungkapkan bahwa bantuan vaksin PMK dari kementerian pertanian ini merupakan hal yang bermanfaat bagi semua peternak di kabupaten Situbondo.

"Mengingat di akhir tahun, tingkat jual beli ternak sapi semakin meningkat dan juga memasuki musim penghujan, banyak penyakit ternak bermunculan, salah satunya PMK. Kami APPSI terus berkoordinasi dengan kementerian pertanian agar secara teratur memberikan bantuan vaksin ke Kabupaten Situbondo," ungkap pria yang akrab disapa Pak Pong itu.

APPSI Jawa Timur khususnya di  Situbondo secara intens dan berkala melakukan peninjauan dan pencatatan daerah daerah yang ternaknya rawan PMK sehingga mudah untuk diputus penyebarannya.

"Kami terus sosialisasi kepada peternak maupun penggemuk sapi agar memantau kondisi kesehatan ternak sapinya, jika ada indikasi sakit sebisa mungkin menghubungi mantri atau pukeswan terdekat agar diperiksa dan dicari solusi pengobatannya, ini juga cara kami agar dapat memutus rantai PMK di  Situbondo," pungkasnya.


Topik

Peristiwa Situbondo vaksin PMK penyakit mulut dan kuku



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Yunan Helmy