JATIMTIMES - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang berencana menganggarkan Rp 7 milliar di tahun 2025 untuk peremajaan alat serta perluasan lahan Unit Ttansfusi Darah (UTD) atau Unit Dono Darah (UDD) PMI Kota Malang.
Hal itu disampaikan Bendahara PMI Kota Malang Raden Djoni Sudjatmoko. Pria yang akrab disapa Djoni itu mengatakan, bahwa hingga akhir tahun 2024 mendatang, dana sisa yang dimiliki oleh PMI Kota Malang dutargetkan bisa mencapai lebih dari Rp 11 milliar.
Baca Juga : Akses Jalan di Tumpang Malang Tak Bisa Dilalui Kendaraan Akibat Tertimbun Longsor
Di mana dengan dana sisa yang didapatkan dari uang penggantian pengolahan darah dari masyarakat dan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tersebut, di tahun 2025 PMI Kota Malang bersiap melakukan terobosan dengan melakukan peremajaan alat serta perluasan lahan UTD PMI Kota Malang untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Di tahun 2025 kita menganggarkan Rp 7 milliar, untuk peremajaan qlat sekitar Rp 2 milliar. Pembelian tanah sekitar Rp 10 milliar. Itu tapi bertahap pembayarannya. Rp 5 milliar, tahun depannya Rp 5 milliar juga," ungkap Djoni kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya mengatakan, untuk peremajaan alat memang sudah harus dilakukan. Pasalnya, meskipun alat-alat yang dimiliki PMI Kota Malang masih bagus, tetapi diperlukan peremajaan alat-alat karena sudah berusia tua. Di mana hal itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih aman dan nyaman saat dioperasikan.
"Karena kita punya program di tahun 2025 meremajakan peralatan yang memang sudah tua-tua. Terus membeli tanah untuk perluasan Kantor PMI. UTD kan kurang luas, karena kebutuhan ruangan itu semakin melebar. Karena perkembangan kebutuhan darah di masyarakat juga karena bertumbuhnya penduduk juga. Perluasan ini sudah harus menjadi program di tahun 2025," tegas Djoni.
Nantinya untuk dana sisa yang ada, diupayakan pada tahun 2025 mendatang dapat dilakukan efisiensi dan efektivitas melalui penertiban administrasi mencapai Rp 5 milliar sampai Rp 6 mjlliar. Selain itu, dengan peremajaan alat yang akan dilakukan di tahun 2025, pihaknya menargetkan pelayanan kepada masyarakat, baik donor darah, kegawatdaruratan hingga kebencanaan dapat semakin meningkat.
Baca Juga : 2025 Disambut PPN 12 Persen, Akademisi : Perlu Kebijakan Pendamping
"Lebih meningkatkan lagi pelayanan ke PMI an kepada masyarakat. Terkait dengan layanan darah lebih memudahkan. Kontrol masyarakat lebih kita dekatkan. Terkait kedaruratan, seperti ambulans. Lalu klinik kita itu juga kita optimalkan dan bisa berdaya lagi," jelas Djoni.
Lebih lanjut, pihaknya pun mengibaratkan pengelolaan keuangan di dalam PMI Kota Malang seperti di sebuah masjid. Di mana tidak perlu menyimpan qnggaran terlalu besar, tetapi anggaran yang ada dapat dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat.
"Ini kan efisiensi betul. Ini kan seperti masjid, tidak perlu menyimpan anggaran besar-besar. Ya dikembalikan kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pendonor," pungkas Djoni.