JATIMTIMES - Komisi II DPRD Situbondo memastikan bahwa stok pupuk bersubsidi aman pada tahun 2025. Walaupun nantinya Kabupaten Situbondo bakal mendapatkan pengurangan stok pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat karena stok pupuk di tahun 2024 masih ada sisa.
Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Jainur Ridho mengatakan saat meninjau gudang pupuk penyangga di Desa Kalibagor, Kecamatan Kota Situbondo dirinya melihat bahwa masih ada sisa stok pupuk sekitar 9 persen dari jatah pupuk di tahun 2024 atau sebanyak total 4 Ton pupuk bersubsidi jenis UREA dan NPK, Jumat (27/12/2024.
Baca Juga : 7 Pengobatan untuk Jerawat dengan Bahan Alami yang Terbukti Efektif di Indonesia
"Kita pastikan tidak akan ada kelangkaan pupuk bersubsidi di tahun 2025, tadi kami Komisi II meninjau gudang pupuk penyangga di Kalibagor, disana masih ada sisa 4 ton pupuk, jadi meskipun stok kita di tahun 2025 dikurang pemerintah pusat, itu karena ada sisa 4 ton jadi sebenarnya jumlahnya sama saja, jadi aman," ujar Jainur Ridho.
Selain itu, Janur Ridho juga mengatakan bahwa adanya sisa pupuk itu karena sejumlah petani tidak bisa tanam karena cuaca ekstrem yakni pada masa tanam (MT) III.
"Hujan yang terus menerus mengakibatkan sejumlah petani tidak menanam pada MT III sehingga petani tidak menebus pupuknya dulu, inilah yang mengakibatkan adanya sisa," imbuh Politisi Senior dari partai Gerindra Situbondo itu.
Jainur berharap, petani tidak perlu khawatir terkait ketersediaan pupuk bersubsidi baik UREA maupun NPK, namun demikian dia juga berharap agar pemerintah kabupaten situbondo bisa berinovasi dengan membuat pupuk organik sendiri, baik padat maupun cair.
"Kita ciptakan petani yang tidak hanya bergantung pada pupuk kimia tapi juga pupuk organik, pemerintah kabupaten situbondo harus memulai hal itu, ini dapat menekan ketergantungan petani terhadap UREA maupun NPK," harapnya.
Baca Juga : 5 Pengobatan Herbal untuk Insomnia yang Terbukti Efektif Menurut Penelitian
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro membenarkan bahwa stok pupuk bersubsidi aman pada tahun 2025. "Semuanya aman, petani tidak perlu khawatir, pengurangan karena ada pupuk yang tidak ditebus sehingga tidak terserap," jelasnya.
Tidak hanya itu, Dadang juga mengungkapkan bahwa saat ini dinas pertanian terus berinovasi dan mensosialisasikan terkait penggunaan pupuk organik. "Kita terus berupaya agak petani tidak tergantung terus pada pupuk kimia NPK dan UREA, kita terus sosialisasi penggunaan pupuk organik, meskipun perlu waktu yang tidak sebentar untuk merubah mindset petani," ungkapnya.