JATIMTIMES - Keberadaan sejumlah wisata religi turut melengkapi Kota Batu sebagai kota jujugan wisata. Salah satunya wisata budaya dan sejarah melaui situs punden. Di antaranya Punden Mbah Sritumpuk yang ada di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Selain digunakan ritual warga desa, situs ini kerap menjadi tenpat semedi hingga mencari ketenangan batin.
Terletak di Desa Sumber Brantas yang dikenal dengan sebutan negeri di atas awan, lokasi Punden Mbah Sritumpuk / Nyai Sadimah terasa asri dan indah. Dikelilingi pertanian hortikultura Kota Batu yang tak jauh dari jalur menuju wisata alam Brakseng.
Baca Juga : Pemkab Malang Fokus Turunkan Stunting di 2025: Targetnya Turun sampai 5 Persen
Hawa sejuk menyapa ketika siapa saja hendak berkunjung. Tak jarang jalur wisata setempat diselimuti kabut dingin, hingga rintik air jika saat musim penghujan.
Di pintu masuk punden akan ditemukan plang gapura bertuliskan Bedah Krawang Mbah Sritumpuk Nyai Sadimah. Dimana Bedah Krawan di sini di artikan tokoh yang melakukan babat alas, atau dipercaya dulunya sebagai salah satu pembuka hutan hingga ditempati menjadi desa hingga menjadi seperti sekarang.
Setelah masuk area punden hanya bisa terlihat dari jauh yang letaknya di atas bukit batu, serta tertutup rimbunnya pepohonan. Jika tanpa seizin juru kunci, pengunjung dilarang naik ke punden.
Disediakan tempat menaruh dupa dan banyak sesajian di area pendapa kecil dan tempat semedi. Saat JatimTIMES berkunjung ke lokasi belum lama ini, area punden sepi dan tenang, sesekali petani beristirahat di sekitar lokasi tersebut.
Area Punden itu tampak bersih dan terawat. Warga setempat menjaga kelestariannya sebagai penghormatan leluhur. Terlebih banyak digunakan ritual desa oleh masyarakat, hingga digunakan persinggahan atau bersemedi oleh banyak kalangan, termasuk dari luar desa.
Menurut Kepala Desa Sumber Brantas Saniman, dulunya masyarakat setempat mempercayai leluhur telah berjasa dalam hal bedah krawang desa Sumber Brantas. Kemudian tokoh warga menyepakati suatu tempat untuk dijadikan petilasan yang disakralkan dengan dinamakan Mbah Sritumpuk.
"Punden itu punya warga Sumber Brantas, dulu jurang kuali. Dengan ada petilasan sesepuh masyarakat dipercaya karena bedah krawang. Sekarang jadi jujugan ritual," jelas Saniman.
Ia membenarkan jika banyak orang sengaja mencari ketenangan seperti bersemedi atau sekadar beristirahat. Jika pada waktu bersih desa, dipastikan warga desa akan melakukan ritual doa dan penghormatan.
Baca Juga : Suami Divonis 6,5 Tahun Penjara, Sandra Dewi Malah Hapus Semua Foto Harvey Moeis di Instagram
"Ritualnya biasanya sama tokoh masyarakat yang disepuhkan oleh warga desa. Tempatnya juga dijaga sampai sekarang terawat semua," tambahnya.
Saniman mengungkapkan, ada dua juru kunci area punden bernama Kusno dan Ngatenu. Keduanya biasa hadir di tempat saat pagi dan sore hari. Punden Mbah Sritumpuk juga tak jarang didatangi warga luar desa dan kecamatan yang hendak menggelar agenda budaya seperti bantengan.
"Sebagai tradisi, budaya tersebut terus dilestarikan. Menurut kepercayaan masing-masing kemudian berdoa keberkahan, keselamatan desa yang utama dan kemakmuran, juga alamnya," tuturnya.
Saniman memastikan semua boleh berkunjung asal menjaga area tetap bersih dan terawat. Pengunjung juga dilarang sembarangan naik ke punden. Warga Sumber Brantas memilih terus merawat tradisi dan kelestarian budaya. Salah satunya melalui keberadaan punden Mbah Sritumpuk Nyai Sadimah.