JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan terus fokus menurunkan stunting atau kasus gagal tumbuh pada balita di tahun 2025 dengan melakukan berbagai cara konkret dan melibatkan partisipasi aktif dari setiap elemen masyarakat dan lintas instansi di Kabupaten Malang.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyampaikan, bahwa permasalahan stunting pada balita merupakan permasalahn serius yang harus ditangani oleh seluruh elemen masyarakat dan lintas instansi di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Diduga Upah Sekitar Rp 200 Ribu, Sopir Truk Maut Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Pilih Tak Didampingi Kernet
Pejabat yang akrab disapa Didik itu mengatakan, hal pertama dan utama yang harus dilakukan Pemkab Malang melalui peranhkat daerah terkait yakni memperbaiki kualitas sumber daya manusia para orang tua, utamanya ibu.
"Perbaikan sumber daya manusia ini menjadi penting. Artinya emansipasi wanita seringkali mohon maaf ada stigma yang mendasar tidak ada waktu untuk berkomunikasi dengan anak dan memperbaiki standar gizi," ungkap Didik kepada JatimTIMES.com.
Menurutnya perlu perbaikan sumber daya manusia para orang tua melalui sosialisasi dan pemberian edukasi secara masif dari perangkat daerah terkait. Di mana salah satu poin pada sosialisasi dan pemberian edukasi kepada para orang tua yakni memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan potemsi yanh ada di lingkungan sekitar untuk memperbaiki gizi balita.
"Secara khusus perbaikan sumber daya manusianya, bagaimana beliau bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Artinya yang ada dj sekitar kita untuk memenuhi gizi dan protein anak-anak kita," ujar Didik.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu menuturkan, dukunhan terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Malang juga mengandalkan peran aktif dari lintas perangkat daerah di lingkungan Pemkab Malang.
"Tentunya supportinf dari lainnya melalui dinas-dinas yang ada. Mulai dari dinas pertanian, peternakan, perikanan, kemudian yang menjadi koordinatornya dinas ketahanan pangan dan didukunh dengan kesehatan melalui dinas kesehatan," tutur Didik.
Baca Juga : Pemkab Malang Targetkan Produksi Ikan Tembus 34 Ribu Ton di Tahun 2024 untuk Sukseskan Program MBG
Pria yang pernah menduduki kursi Kepala Desa Tunjungtirto, Singosari selama belasan tahun ini mengatakan, selaij perangkat daerah tersebut, Pemkab Malang juga akan menginstruksikan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) untuk menangani permasalahan sanitasi untuk mendukung pola hidup bersih sehat serta mencegah terjadinya stunting.
"Peran dinas cipta karya kan juga cukup penting. Utamanya secara khusus bagi wilayah-wilayah yang penduduknya padat. Sehingga nanti dipersiapkan jamban komunal yang itu nanti tidak terpisahkan dalam rangka bagaimana kita menyiapkan zero stunting," ujar Didik.
Lebih lanjut, pihaknya menargetkan angka stunting di Kabupaten Malang dapat turun banyak. Pasalnya di tahun 2024 ini berdasarkan bulan timbang, angka stunting di Kabupaten Malang berada di angka sekitar 6,2 persen.
"Di tahun 2025, ya kita rata-rata (angka stunting turun) di antara 3 sampai 5 persen itu sudah bagus," pungkas Didik.