JATIMTIMES - SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu) sukses menggelar acara School Parent Gathering (SPG) yang bertempat di Gedung Serba Guna dan ruang kelas sekolah, Sabtu (14/12). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 400 orang tua siswa kelas 10 dan 11, dengan sebagian lainnya mengikuti melalui Zoom Meeting.
Wakil Kepala Sekolah SMAK Kosayu Agustinus Yohan Kristian mengungkapkan tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membagikan hasil belajar siswa. Sekaligus mempererat interaksi antara pihak sekolah dan orang tua dalam mendukung perkembangan generasi muda, khususnya Gen Z.
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, diisi dengan sesi khusus orang tua. Dalam sesi ini, para orang tua mengikuti kegiatan seminar bertajuk "10 Things We Hate About Gen-Z" dengan narasumber profesional, Robertus Tang Herman, S.E., M.M.. Dimana Robertus memberikan wawasan penting tentang berbagai perilaku khas Gen Z yang seringkali dianggap tidak sesuai dengan budaya kerja.
"Kami berharap seminar ini membuka mata para orang tua akan pentingnya mendidik anak untuk lebih memahami etika dan budaya yang relevan di dunia kerja. Kami ingin generasi ini tumbuh dengan sikap yang lebih baik, siap menghadapi tantangan profesional," ungkap Agustinus.
Narasumber profesional, Robertus Tang Herman, S.E., M.M yang mengisi seminar. (Foto: istimewa)
Baca Juga : 5 Narapidana Lapas Blitar Terima Remisi Natal 2024
Acara dilanjutkan dengan giliran sesi siswa pada pukul 10.30 WIB. Dalam sesi ini siswa diajak memahami bagaimana beberapa kebiasaan saat ini yang dapat memengaruhi masa depan mereka, terutama di lingkungan kerja.
Kedua sesi untuk orang tua dan siswa ini dirancang untuk menciptakan kesadaran bersama antara siswa dan orang tua, agar bisa membangun sinergi yang baik demi masa depan.
Penampilan siswa SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu). (Foto: istimewa)
Puncak acara ditandai dengan pembagian rapor kepada para orang tua. Setelah menerima rapor, orang tua memiliki kesempatan berdiskusi secara one-on-one dengan wali kelas atau guru mata pelajaran terkait perkembangan akademik dan pribadi siswa. Diskusi ini memberikan ruang bagi orang tua untuk menyampaikan pandangan, bertanya, atau mendapatkan arahan lebih lanjut tentang bagaimana mendukung anak mereka. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembagian hasil belajar, tetapi juga media untuk membangun kerjasama yang lebih erat antara sekolah dan orang tua.