JATIMTIMES - Malaysia harus mengakhiri perjalanannya di Piala AFF 2024 setelah bermain imbang 0-0 melawan Singapura pada Jumat (20/12/2024). Hasil ini tidak cukup untuk membawa Harimau Malaya melaju ke babak semifinal. Kekecewaan para suporter memuncak hingga berujung pada kerusuhan di Stasiun LRT Bandar Tasik Selatan, Kuala Lumpur.
Pertandingan terakhir Grup A melawan Singapura di Stadion Nasional Bukit Jalil menjadi laga penentuan bagi Malaysia. Sayangnya, meski memiliki beberapa peluang emas, lini serang Harimau Malaya gagal memecahkan kebuntuan.
Baca Juga : Arema FC Bangkit di Stadion Soeprijadi, Tumbangkan PSBS Biak 3-2
Malaysia hanya mampu mengakhiri fase grup di posisi ketiga dengan empat poin, di bawah Singapura (enam poin) dan Thailand (sembilan poin). Thailand sendiri memastikan posisi teratas Grup A setelah mengalahkan Kamboja dengan skor 3-2 di laga lain.
Dengan hasil ini, Singapura dan Thailand berhak melaju ke babak semifinal, sementara Malaysia harus pulang lebih awal.
Kekecewaan akibat kekalahan ini memicu kerusuhan di Stasiun LRT Bandar Tasik Selatan, Kuala Lumpur, beberapa jam setelah pertandingan. Dilansir dari laporan The Star, pada Sabtu dini hari (21/12), kelompok suporter yang diduga frustrasi terlibat perkelahian hingga merusak fasilitas stasiun, seperti pintu dan jendela kereta.
Menurut OCPD Cheras, Asisten Komisioner Polisi Aidil Bolhassan, sekitar 30 orang terlibat dalam insiden tersebut. Mereka melakukan aksi saling pukul, melempar benda seperti tong sampah, hingga menendang pintu kereta. Video insiden yang viral di media sosial menunjukkan situasi chaos, yang menyebabkan kereta terhenti selama delapan menit sebelum situasi berhasil dikendalikan.
“Kami berhasil meredakan situasi dan mengawal para suporter keluar dari area stasiun dengan aman,” ungkap ACP Aidil.
Hingga kini, belum ada penangkapan yang dilakukan, namun penyelidikan terus berlangsung untuk mengidentifikasi pelaku.
Baca Juga : Wajib Menang Atas Filipina di Piala AFF 2024, Hokky Caraka: Tolong Dukung Kami
Operator LRT, Prasarana, menyayangkan insiden ini dan menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.
"Kami sangat menyesalkan insiden ini dan tidak akan mentoleransi kekerasan atau perilaku agresif di stasiun maupun di dalam kereta. Keselamatan penumpang dan staf adalah prioritas utama,” tegas Prasarana dalam pernyataan resminya.
Pihak kepolisian juga menyerukan kepada para suporter untuk tetap menjaga ketenangan. “Kami mengimbau masyarakat, terutama suporter, untuk tidak memperkeruh situasi. Tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang terlibat,” ujar ACP Aidil.