JATIMTIMES - Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) menjalankan aksi ‘Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas’ di daerah terdampak banjir. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu, 14-15 November 2024.
Aksi pertama, Sabtu (14/12/2024) kemarin dilakukan di posko darurat banjir di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Mojokerto. Di hari yang sama, aksi berlanjut di posko banjir Balai Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben dan Balai Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, serta Balai Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga : Matangkan Persiapan Jelang Porprov Jatim, KONI Kota Malang Siapkan 100 Puslat
Sedangkan, aksi di posko darurat banjir di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan dilaksanakan Minggu (15/12/2024). Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Widiani memaparkan, kick off aksi ‘Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas’ sudah dilakukan pada Jumat (13/12/2024).
“Kita sudah kick off, ditandai dengan pelepasan Tim Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas, jalan sehat yang diikuti pegawai dan pilar-pilar kesejahteraan sosial, dan donor darah bekerja sama dengan Tim Transfusi Darah RSUD dr Soetomo, yang pesertanya hingga 150 orang,” papar Novi.
Terdapat empat kegiatan utama yang dilakukan Tim Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas di daerah-daerah terdampak banjir. Yakni pemberian Layanan Dukungan Psikososial (LDP), pemberian dukungan pada Dapur Umum (DU) Tagana, penyaluran bantuan untuk kelompok rentan, penyediaan Kopi Perdamaian, hingga bakti sosial (baksos) kerja bakti di rumah-rumah warga pasca banjir.
Ia juga menyampaikan, aksi ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024, yang jatuh pada 20 Desember depan. Lewat aksi ini, Dinsos Jatim ingin mengimplementasikan nilai kesetiakawanan sosial secara riil pada masyarakat Jatim, terutama pada masyarakat yang kini terdampak bencana banjir.
Rincian bantuan yang disalurkan Dinsos Jatim untuk keempat daerah di antaranya 10 sak beras 5 kg, 50 kg beras reguler, 20 kantong minyak, 5 dus bubur instan, 32 dus lauk pauk, 2 karung mie instan, 200 paket sembako, paket kebutuhan sekolah anak, dan paket alat kebutuhan sehari-hari.
Dinsos Jatim juga mengajak beragam unsur untuk terlibat dalam aksi ‘Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas’. “Jadi konsep aksi ini memang untuk menggerakkan setiap potensi dan sumber,” kata Novi.
Sebagai informasi, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinsos Jatim, yang menyumbangkan paket alat kebersihan senilai Rp 3 juta. Kemudian, pilar kesejahteraan sosial Pelopor Perdamaian (Pordam) Jatim yang membuka lapak Kopi Perdamaian di setiap posko banjir.
Baca Juga : 14 Titik Kota Malang jadi Daerah Rawan Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Waspada
Lalu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim yang menyumbangkan shower kit sejumlah 710 paket. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim yang memberikan berbagai sembako, seperti 15 sak beras 5kg, mie 10 dus, 3 dus minyak goreng, dan 2 dus biskuit.
Saat bencana, kegiatan kepedulian seperti ini merupakan hal yang paling didorong oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu sempat hadir langsung dalam aksi yang diinisiasi Dinsos Jatim. Dia menekankan, kegiatan semacam ini perlu dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
“Permakanan, DU, dan LDP, intinya hal-hal yang terkait kedaruratan itu kita berikan dukungan. Ini memang sudah menjadi prosedur kita untuk mendukung saat masa darurat,” ungkap Gus Ipul saat melakukan kunjungan di Desa Jombok.
Di juga sempat menyapa kelompok rentan terdampak dan mendampingi mereka dalam LDP yang diberikan Tim Lintas Batas Solidaritas Menuju Indonesia Emas. Selain itu, ia juga menyerahkan secara simbolis bantuan kepada korban banjir.