JATIMTIMES - 46 peserta bersaing menjadi yang terbaik dalam Audisi Pemilihan Putri Garudeya 2024 di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Jalan Merdeka Timur, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Minggu (15/12/2024). Dalam audisi ini, mereka harus mempromosikan salah satu wisata terbaik dari Perumda Jasa Yasa.
Para peserta yang masuk dalam 46 besar ini telah melewati proses seleksi dan mengalahkan ratusan peserta. Mereka pun tampak percaya diri berlenggak-lenggok di hadapan tiga dewan juri. Tiga dewan juri yang dihadrikan di antaranya, Director Color Model Inc Agoeng; Soedir Putra, Putri Garudeya 2023; Kristina Puspo, Tjatur Prijo Sambiodo.
Baca Juga : Pangeran Arya Mangkunegara Pulang ke Jawa: Ketakutan VOC, Kemenangan Moral, dan Harga Sebuah Perlawanan
Di depan dewan juri, mereka berkesempatan mengenalkan diri masinng-masing. Kemudian harus mempresentasikan atau mempromosikan salah satu satu wisata terbaik dari Perumda Jasa Yasa secara singkat. Di antaranya, Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep, Pemandian Metro Kepanjen serta Pasar Wisata Dewi Sri di Pujon.
Para peserta tampak menggebu-gebu mempresentasikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris salah satu pariwisata di Kabupaten Malang. Sebab mereka harus bersaing masuk menjadi 20 besar.
Salah satu dewan juri Director Color Model Inc Agoeng, Soedir Putra mengatakan pemilihan Putri Garudeya merupakan salah satu impian para pemuda untuk menambah pengalaman. Namun, pria yang akrab disapa Panda ingin ajang ini dijadikan untuk menambah skill.
“Pemilihan Putri Garudeya secara tidak langsung, peserta harus belajar bagaimana public speaking bukan semata-mata seperti mengikuti lomba cerdas cermat,” kata Panda
“Apalagi ajang ini jadi salah satu impian pemuda untuk menambah pengalaman. Sata berharap tidak sekadar nambah pengalaman tapi tambah skill, itu tips saya jangan takut mencoba,” imbuh Panda.
Sementara itu Kepala Unit Pemandian Metro Perumda Jasa Yasa Robby Rudianto, menjelaskan ajang ini sudah kedua kalinya digelar untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Malang sebagai Brand Ambassador Perumda Jasa Yasa. Karena itu pada pemilihan tahun ini, mereka yang terpilih bisa lebih kreatif dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Malang.
“Besar harapan kami kontestasi 2024 ini lebih baik daripada 2023, lebih secara program ke depan lebih kreatif lagi dalam mempromosikan pariwisat khususnya di Kabupaten Malang,” harap Robby.
Baca Juga : Tidak Usah Takut, Begini Cara Lapor Jika Terjadi Perundungan di Pendidikan Kesehatan
Sedang, Direktur Jatim Times Network Heryanto membeberkan, mereka yang masuk 46 besar ini merupakan yang terbaik dari ratusan peserta yang berminat ingin menjadi Putri Garudeya. Sehingga, para peserta harus berkompetisi dan berjuang untuk jadi yang terbaik.
“Siapapun yang terpilih ajang ini bisa memanfaatkan potensinya, ke depan bisa ditingkatkan dan yang gak masuk gak perlu berkecil hati. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, berani tampil sudah luar biasa,” terang Heryanto.
Menurutnya, kompetisi bukan sekadar mencari yang terbaik tapi untuk melahirkan insan di dunia pariwisata demi memperjuangkan dunia pariwisata di Kabupaten Malang lebih baik.
Sebagai informasi, Putri Garudeya 2024 digelar Perumda Jasa Yasa bekerja sama dengan JatimTIMES Network dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Malang pada 28 November 2024. Garudeya merupakan ikon batik khas Kabupaten Malang. Inspirasi itu datang dari Candi Kidal yang berada di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Relief Garudeya di Candi Kidal ini juga menjadi inspirasi bagi Bung Karno (Ir Soekarno) atau presiden pertama Indonesia untuk menetapkan Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Berangkat dari situ, batik Garudeya juga telah dipatenkan sebagai batik khas Kabupaten Malang.