JATIMTIMES - Di tengah tren belanja online yang semakin digemari, survei terbaru terhadap mahasiswa di Malang justru menunjukkan hasil yang mengejutkan. Sebanyak 83% dari responden lebih suka membeli smartphone mereka di toko fisik atau offline store.
Apa alasan di balik pilihan ini, dan mengapa belanja online belum begitu populer di kalangan mahasiswa untuk kategori smartphone? Survei terkini yang dilakukan oleh Jatimtimes.com bersama Forumakademik.com mengungkap jawaban para mahasiswa di Kota Malang.
Pengalaman Belanja Langsung Masih jadi Pilihan Utama
Baca Juga : Antara Fitur dan Harga, Inilah Pertimbangan Mahasiswa Malang Memilih Smartphone
Hasil survei ini mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa masih merasakan kenyamanan saat membeli smartphone secara langsung.
Dengan datang ke toko fisik, mereka bisa mencoba perangkatnya secara langsung, melihat kualitas dan desainnya dengan mata sendiri, serta memastikan kenyamanan dalam genggaman.
Selain itu, adanya dukungan langsung dari penjual di toko fisik memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang produk yang akan mereka beli.
Hal ini menjadi poin penting, terutama bagi mereka yang tidak terlalu paham dengan spesifikasi teknis.
Pelayanan langsung dari pihak toko dinilai mampu memberi kepercayaan lebih dibandingkan informasi yang diperoleh secara online.
Risiko Pembelian Online
Salah satu faktor yang membuat mahasiswa masih ragu membeli smartphone secara online adalah kekhawatiran akan risiko barang cacat atau berbeda dari ekspektasi.
Jika membeli secara offline, mahasiswa bisa langsung memeriksa produk dan mengajukan keluhan jika terdapat masalah, yang mungkin akan lebih rumit jika dilakukan secara online.
Baca Juga : Smartphone di Tangan Mahasiswa Ternyata hanya Bertahan Antara 1-3 Tahun
Proses pengembalian barang yang lebih mudah dan cepat juga menjadi alasan mengapa mahasiswa merasa lebih nyaman membeli di toko fisik.
Pengaruh Diskon dan Promosi Offline
Meskipun toko online seringkali menawarkan harga yang lebih rendah, toko fisik juga kerap memberikan diskon atau penawaran khusus bagi pelajar. Bahkan, beberapa toko menawarkan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit yang sangat membantu bagi mahasiswa dengan anggaran terbatas.
Preferensi mahasiswa untuk membeli smartphone di toko fisik menunjukkan bahwa pengalaman belanja langsung masih memiliki daya tarik yang kuat, terutama untuk barang elektronik yang bernilai tinggi seperti smartphone. Bagi mahasiswa, rasa aman, kenyamanan, dan dukungan langsung menjadi faktor penting dalam berbelanja.
Tentu saja, ini menjadi tantangan bagi platform e-commerce untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih meyakinkan agar mampu menarik lebih banyak mahasiswa berbelanja secara online (Bersambung).