JATIMTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) memperkuat identitas sebagai kampus multikultural. Perkuatan itu dilakukan melalui Paradarma 2024 atau Parade Budaya Revolusi Unikama.
Kegiatan itu berlangsung di lapangan utama Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Kegiatan tersebut diinisiasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama Kabinet Revolusi di bawah kepemimpinan Nemesius Sunarjo, presiden BEM Unikama periode 2023-2024.
Baca Juga : OSN 2024: Ajang Prestasi dan Ukhuwah Santri Nusantara
“Unikama dikenal dengan moto Multicultural the University. Namun, moto itu tidak boleh sekadar gaungan. Melalui acara Paradarma, kami berupaya merealisasikan semangat multikultural ini dalam bentuk nyata,” ujar Nemesius saat ditemui di sela-sela kegiatan, Kamis (12/12/24).
Dijelaskan Nemesius, kegiatan ini menonjolkan dua pencapaian utama, yakni peresmian Galeri Budaya Nusantara dan deklarasi ulang organisasi daerah (orda) yang sebelumnya sempat vakum sejak 2019.
“Deklarasi ini penting karena organisasi daerah mencerminkan keberagaman mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Harapannya, mahasiswa semakin termotivasi menjaga nilai budayanya masing-masing,” kata Nemesius.
Dalam kegiatan itu, juga diresmikan galeri budaya sebagai ikon multikultural. Galeri itulah diharapkan mampu menampilkan pernak-pernik budaya Indonesia yang terwakili dari para mahasiswa.
Galeri itu sengaja dibuat juga sebagai antisipasi hegemoni budaya asing. Sebab, Nemesius melihat budaya asing saat ini berkembang pesat di tengah modernisasi globalisasi.
“Ini juga langkah preventif menghadapi hegemoni budaya asing. Kami ingin budaya asli Indonesia tetap lestari di tengah modernisasi dan globalisasi,” beber Nemesius.
Pada kegiatan Paradarma itu, ada 17 daerah yang menampilkan karya budayanya melalui pakaian adat. Ke depannya, diharapkan koleksi galeri ini akan terus bertambah, baik dari kontribusi organisasi mahasiswa maupun pengelola kampus.
Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unikama Dr Choirul Huda MSi mengapresiasi kegiatan Paradarma. Hal itu juga menjawab pertanyaan banyak pihak ihwal implementasi kampus multikultural.
“Kali ini, bukti itu diwujudkan melalui Galeri Budaya Nusantara dan juga kegiatan seperti ini. Kami juga mendukung melalui mata kuliah PJDK (Pendidikan Jati Diri Kanjuruhan) yang mengajarkan nilai-nilai budaya luhur bangsa,” ungkap Choirul.
Baca Juga : DPRD Kota Malang Terima Tuntutan Demo Mahasiswa, Sebut Akan Cari Solusi
Choirul pun menyoroti tema acara Manunggaling Rasa ing Bhineka. Menurut dia, tema tersebut mewakili semangat kebhinekaan bangsa Indonesia.
“Kita harapkan, Unikama menjadi miniatur Indonesia. Keberagaman ini adalah cerminan bangsa yang majemuk, namun tetap bersatu menuju visi besar Indonesia Emas,” tegas Choirul.
Di sisi lain, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Dr Andi Nugraha SE MSi berharap Paradarma dapat berkelanjutan. Dalam hal ini dapat terus digelar setiap tahun.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di sini. Ini adalah langkah awal yang harus terus berlanjut untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia,” pungkasnya.