JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih mengandalkan program gerakan pangan murah (GPM) untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Termasuk untuk menjaga stabilitasnya di masa menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan mengatakan, di masa menjelang Nataru bahan pokok atau bahan pangan kerap mengalami gejolak. Baik dari segi harga maupun ketersediaannya.
Baca Juga : Nuansa Super Hero Warnai Momen Natal dan Tahun Baru di Golden Tulip Batu, Hadirkan 85 Menu Spesial
"Biasanya kebutuhan bahan pangan diwaktu tertentu meningkat, sehingga kita perlu mengadakan GPM, agar stabilisasi pasokan, stabilisasi harga tetap terjaga. Sehingga harga tidak terlalu mahal, dalam rangka memenuhi kebutuhannya melalui bahan pangan," jelas Slamet, Selasa (10/12/2024).
Pada gelaran GPM kali ini, ada beberapa komoditi yang disediakan untuk dapat dibeli masyarakat. Beberapa diantaranya seperti beras, minyak dan gula. Selain itu juga ada beberapa komoditi hortikultura, seperti terong, cabai, tomat.
Bahkan dalam hal ini, Dispangtan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Kota Malang. Pasokan bahan pangan berupa komoditi hortikulura, diambil dari kelompok petani urban farming dari wilayah Kelurahan Tlogomas Kecamatan Kedungkandang.
"Ada sayur, terong, cabai, tomat dari kelompok tani urban farming kebun botol di Tlogomas. Dan beberapa UMKM ada dari binaan Dispangtan dan dari Diskopindag," jelas Slamet.
Sementara itu, pada gelaran GPM itu dirinya memastikan bahwa seluruh komoditi dijual dengan harga di bawah pasaran. Dengan selisih mulai Rp 3.000 hingga Rp 7.000.
Baca Juga : Jelang Nataru, 9.129 Warga Miskin Kota Batu Terima Bantuan Pangan Beras Bapanas Tahap Terakhir Tahun 2024
"Kalau harga alhamdulillah bisa selisih sampai 2 ribu hingga Rp 3 ribu. Bahkan cabai yang dijual Gapoktan Kebun Botol urban farming Rp 7 ribu kalau diluar sampai Rp 30 ribu," tuturnya.
Melalui gelaran tersebut, Dispangtan juga bermaksud untuk memastikan daya beli masyarakat terjaga. Sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan bahan pangannya sehari-hari dengan harga yang relatif masih terjangkau.
"Jadi agar masyarakat lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan dari GPM ini dan dari harga juga dapat menekan, tidak terlalu tinggi. Sehingga masyarakat merasa pengeluaran nya tidak terlalu banyak," pungkasnya.