JATIMTIMES - UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang mengapresiasi masyarakat yang telah berani melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak dari berbagai jenis kekerasan.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito Widoyoko melalui Kepala UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Fulan Diana Kusumawati menyampaikan, bahwa selama ini pihaknya bersama pilar-pilar sosial dan seluruh stakeholder secara masif terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Di mana dalam kegiatan sosialisasi tersebut, berisi beberapa materi yang disampaikan kepada masyarakat. Salah satu yang utama yakni mengimbau masyarakat agar berani melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui berbagai kanal yang disediakan atau datang langsung ke Kantor Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
Fulan menyebut, sosialisasi yang masif dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholder agar masyarakat berani melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak ini terbilang sukses dan berhasil.
Pasalnya, jika dari dilihat dari jumlah pengaduan yang masuk ke UPT Dinsos-P3AP2KB Kota Malang pada tahun 2023 dan 2024, jumlahnya meningkat.
"Kalau dibandingkan, tahun lalu saja kami 92, sekarang 117. Kalau dilihat dari penambahan kasus, itu menujukkan efektivitas dan suksesnya upaya pencegahan," ungkap Fulan kepada JatimTIMES.com.
Pasalnya, ketika jumlah pengaduan yang masuk ke UPT PPA meningkat, artinya masyarakat sudah berani untuk melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di sekitarnya.
"Upaya pencegahan dengan memberikan sosialisasi alhamdulillaah efektif. Buktinya mereka wani melapor dan mengadu. Buktinya ada peningkatan pengaduan," kata Fulan.
Menurut Fulan, dengan adanya peningkatan pengaduan, hal itu juga sinergi dengan peningkatan layanan penanganan dari UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
"Otomatis kepedulian ke anak dan perempuan terangkat dari nilai itu," tutur Fulan.
Sementara itu, pihaknya menginformasikan, bahwa setiap adanya pengaduan yang masuk, langsung ditindaklanjuti oleh petugas UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang sesuai sengan kasus dan permasalahan yang diadukan.
"Semua itu pasti kami tangani. Otomatis pengaduan masuk, kami tangani sesuai dengan harapan mereka," ujar Fulan.
Terlebih lagi, UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang juga terus bekerja sama dengan lintas stakeholder untuk menangani setiap pengaduan yang masuk ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
Mulai dari psikolog yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), kepolisian, pilar-pilar sosial, perangkat kecamatan dan kelurahan hingga para relawan masyarakat di setiap wilayah di Kota Malang.
Namun, pada intinya pihaknya tidak menginginkan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Malang bertambah. Tetapi, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk perhatian dengan orang-orang di sekitarnya. Ketika melihat tindakan kekerasan perempuan dan anak, agar segera mengadukan ke UPT PPA Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
