JATIMTIMES – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Blitar kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan menyelenggarakan Anugerah Lingkungan Hidup 2024 pada Rabu (4/12/2024) di Kebon Rojo. Acara ini menjadi ajang penghormatan bagi individu dan komunitas yang aktif menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam ajang tersebut, penghargaan diberikan kepada sejumlah kategori, seperti pengelolaan biopori, bank sampah, Kelurahan Berseri, Sekolah Adiwiyata, dan Kampung Iklim. Selain piagam dan piala, pemenang juga menerima uang pembinaan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya berkelanjutan mereka.
Baca Juga : 681 ASN di Banyuwangi Masuki Purnatugas Tahun 2024, Jabatan Kosong Potensial Bertambah
Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. "Indeks kualitas lingkungan hidup terus menunjukkan penurunan akibat perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Namun, kami mengapresiasi kontribusi masyarakat yang telah membantu menjaga lingkungan di tengah tantangan ini," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa program-program lingkungan yang digagas Pemkot Blitar telah menghasilkan berbagai penghargaan di tingkat nasional. Menurut Jajuk, capaian ini tidak hanya menjadi bukti dedikasi masyarakat, tetapi juga keberhasilan pemerintah dalam menciptakan sinergi antara berbagai pihak.
Wali Kota Blitar, Santoso, dalam sambutannya, menyoroti keberhasilan kota tersebut dalam pengelolaan sampah sebagai salah satu kunci utama menjaga kebersihan kota. Dengan produksi sampah mencapai 70 ton per hari, peran bank sampah sangat vital dalam memilah jenis sampah sehingga volume residu di tempat pembuangan akhir dapat ditekan.
“Kita patut berbangga, Kota Blitar telah meraih Piala Adipura sebanyak 16 kali berturut-turut. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak, dari pengelola bank sampah hingga petugas kebersihan yang tanpa lelah menjaga kota tetap bersih," tutur Santoso.
Santoso juga mengapresiasi inovasi masyarakat dalam berbagai program lingkungan seperti Adiwiyata dan Kampung Iklim. Ia menilai, program-program ini berhasil menciptakan kesadaran kolektif yang menjadi pondasi bagi keberlanjutan lingkungan. "Penghargaan ini kami harapkan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan di sekolah maupun lingkungannya masing-masing," tambahnya.
Anugerah Lingkungan Hidup ini tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Blitar untuk menciptakan kota yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Blitar terus menggencarkan program-program berbasis masyarakat. Kelurahan Berseri, misalnya, menjadi salah satu inovasi unggulan yang melibatkan masyarakat dalam pemanfaatan lahan kosong untuk penghijauan.
Begitu pula dengan Kampung Iklim yang menjadi model adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Berkat partisipasi aktif masyarakat, kampung ini berhasil mengintegrasikan pengelolaan limbah, penanaman pohon, dan edukasi lingkungan.
Baca Juga : Sempat Dapat Penolakan, Bambang Shita Hospital Resmi Beroperasi
Di sisi lain, program Sekolah Adiwiyata turut memainkan peran penting dalam membangun generasi muda yang peduli lingkungan. Lewat kurikulum berbasis lingkungan, para siswa diajak untuk mengenali dan mengatasi masalah lingkungan di sekitar mereka.
Pencapaian Kota Blitar dalam pengelolaan lingkungan tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain. Keberhasilan meraih Piala Adipura selama 16 tahun berturut-turut menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi mampu menghadirkan solusi bagi tantangan lingkungan.
Wali Kota Santoso mengingatkan bahwa mempertahankan prestasi bukanlah hal mudah. "Kriteria penilaian Adipura terus meningkat setiap tahun. Namun, dengan inovasi dan kerja keras, kita berhasil menunjukkan bahwa Kota Blitar adalah kota yang layak menjadi contoh," tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Kota Blitar terus melangkah sebagai pionir dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ajang Anugerah Lingkungan Hidup 2024 menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.