JATIMTIMES - Bambang Shita Hospital akhirnya resmi beroperasi sejak di-launching pada Kamis (5/12/2024). Launching tersebut sekaligus memastikan bahwa rumah sakit yang berlokasi di Jalan Joyo Agung, Kecamatan Lowokwaru, ini telah memenuhi kompensasi kepada sejumlah warga yang sempat menyatakan penolakan.
Sebagai informasi, sebelum rumah sakit ini di-launching, sejumlah warga sempat mengaku keberatan atas rencana beroperasinya RS tersebut. Warga mengaku khawatir akan terdampak limbah medis dan sejumlah hal lain yang kemungkinan terjadi akibat beroperasinya rumah sakit itu.
Baca Juga : Cara Melihat Live Score Seleksi Kompetensi PPPK Periode I 2024
Terlebih jika melihat posisi RS tersebut yang berada di sekitar pemukiman. Terlebih bangunannya yang berbatasan langsung dengan dinding rumah warga. Informasi dihimpun JatimTIMES, penolakan dilakukan sejak rumah sakit tipe D itu masih berstatus sebagai klinik tahun 2023 silam.
"Sejak awal, warga terutama yang rumahnya berdempetan sudah menolak karena waktu ditanyakan belum ada izin dan masih proses," ujar Ketua RT 04, RW 13 Kelurahan Merjosari Sugiono saat dikonfirmasi, Kamis (5/12/2024).
Mendapati rencana bahwa klinik itu akan dikembangkan menjadi rumah sakit, pihak Bambang Shita Hospital pun melakukan mediasi bersama warga. Tujuannya untuk mencari win-win solution atas beroperasinya rumah sakit yang berada di sekitar pemukiman warga.
"Saat diskusi, warga minta klinik itu jangan jadi rumah sakit karena kita takut dampaknya fatal. Limbahnya gimana, amdal lainnya gimana," kata Sugiono.
Sementara, menurut Direktur Utama (Dirut) Bambang Shita Hospital Dr Teddy Prawiro, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada warga. Hal tersebut dimaksudkan untuk menampung aspirasi dan memberikan penjelasan secara menyeluruh agar dapat merumuskan solusi terbaik.
"Iya, awalnya memang warga tanya limbah ini gimana. Kita jelaskan bahwa limbah sudah tertangani dan kita dibantu dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang sudah memberikan rekomendasi," jelas Teddy.
Dirinya pun mengaku bahwa dari hasil mediasi bersama warga, telah banyak warga yang mendukung agar klinik itu beroperasi sebagai rumah sakit. Salah satunya dengan memberikan sejumlah kompensasi, seperti pengobatan gratis dan juga lapangan pekerjaan.
Baca Juga : Ratna Juwita Tolak Rencana Bahlil Soal Ojek Online tak Dapat BBM Subsidi
"Banyak warga juga kita pekerjakan di sini sebagai kompensasi. Bahkan, warga sekitar sini yang gak mampu, kita berikan perawatan gratis juga," jelasnya.
Tak hanya itu. Soal parkir yang dikeluhkan warga, pihak RS juga sudah bekerja sama dengan pengelola masjid di seberang gedung untuk memfungsikan lahannya sebagai tempat parkir. Hal tersebut lantaran masih ada keterbatasan lahan yang dimiliki Bambang Shita Hospital untuk lahan parkir.
"Parkir kita dibantu takmir masjid dan alhamdulilah bisa kita buat tempat parkir," katanya.
Untuk pembuangan limbah medis, B3 air hingga darah juga sudah disiapkan sesuai rekomendasi dari pemerintah daerah (pemda) maupun provinsi.
"Kita semua sudah ada izin. Kita sudah sodorkan. Komplain memang awal ada, tapi alhamdulilah sudah gak ada komplain sekarang," pungkasnya.