JATIMTIMES - Upaya menuntaskan masalah banjir terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Salah satunya dengan memperbaiki sejumlah drainase. Perbaikan drainase itu dilakukan pada titik-titik rawan banjir di Kota Malang sepanjang tahun 2024.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan dalam setahun ada sekitar belasan titik drainase yang telah diperbaiki. Tak lain hal itu untuk mencegah adanya banjir.
Baca Juga : Melihat Prakiraan UMP di Jatim Usai Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen
“Selama satu tahun ini kira-kira kami (DPUPRPKP) sudah mengerjakan belasan kali perbaikan drainase untuk mengatasi permasalahan banjir,” ujar Dandung.
Dandung pun mengaku memang target Kota Malang bebas banjir ada pada tahun 2028. Hal itu juga membutuhkan masterplan drainase yang bagus. Akan tetapi, setiap tahunnya, Dandung masih melihat anggaran yang bisa digunakan.
“Kalau sesuai dengan masterplan drainase, setiap tahun itu kebutuhan anggarannya kurang lebih sekitar Rp 450-500 miliar untuk drainase saja satu tahun,” tegas Dandung.
Pada tahun 2024 ini DPUPRPKP Kota Malang telah mengerjakan perbaikan drainase di 16 titik yang berada di Kota Malang. Seperti di Jalan Cempaka Kuning, Jalan Simpang Gajayana, Jalan Joyo Tambaksari, Jalan Joyo Agung dan Janti Selatan. Kemudian di Jalan Bandulan, Jalan Sebuku dan Jalan Kyai Parseh Jaya.
Pada September 2024 lalu, Dandung menjelaskan pihaknya melakukan pengerjaan drainase di Jalan Sigura-gura. Pengerjaan ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir di kawasan tersebut.
“Tujuannya untuk mengatasi genangan air yang ada di Jalan Sigura-gura. Juga untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Bening,” kata Dandung.
Secara teknis, pengerjaan drainase di Jalan Sigura-gura awalnya membangun outlet pada bibir sungai. Hal itu untuk mencegah adanya genangan air imbas hujan. Outlet itu untuk mengalirkan air menuju Sungai Tawang.
Baca Juga : Banjir Genangi 17 Rumah di Pagak, Jalan Menuju Kepanjen Terhambat Longsor
Dandung pun menegaskan bahwa pembangunan masterplan drainase di Jalan Sigura-gura ini tidak hanya berdampak pada kawasan tersebut saja. Dampak positifnya yakni pada Jalan Bendungan Jatiluhur hingga Jalan Bendungan Bening.
“Jadi outlet kita dahulukan, setelah itu kita bangun salurannya. Kalau ada air terbuang ke outlet. Kalau outletnya belum ada, Nanti genangan airnya malah mampet. Jadi kita bangun outlet di bibir sungai Tawang, bisa terbuang langsung ke sungai. Agar tidak menggenang di jalan sigura-gura,” beber Dandung.
Drainase di Sigura-gura itu pun dijelaskan Dandung langsung mengganti box culvert yang semula diameter 60 sentimeter, kini menjadi 80 sentimeter. Disitu, Dandung menceritakan bahwa perbaikan drainase telah dilakukan sejak 2013, namun elevasinya disebut masih kurang.
“Jadi pengerjaannya itu panjangnya 400 meter, dengan Box Calvary. Targetnya di pertengahan November sudah harus selesai,” beber Dandung.