JATIMTIMES - Kepala Desa dan lurah se-Kabupaten Tulungagung hadiri Sosialisasi dan Deklarasi Netralitas jelang Pilkada 2024. Dihadapan para kades dan lurah ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung menyampaikan agar unsur pimpinan pemerintahan di struktur paling bawah ini menjaga netralitas dalam Pilkada yang tak lama lagi digelar.
"Kita belajar bersama, mari niatkan bersama bahwa pasti dalam kontestasi ada yang menang dan yang kalah jumlahnya lebih banyak daripada yang menang," kata Suyitno Arman, anggota Bawaslu Kabupaten Tulungagung, Jumat (22/11/2024).
Baca Juga : Diseminasi Konvensi Anti-Penyiksaan di Surabaya, Keterlibatan Pejabat Publik Jadi Sorotan
Bukan tanpa alasan, empat paslon yang bertanding akan berusaha mendapatkan simpati sebanyak-banyaknya. Satu diantaranya pasti akan memenangkan, sedangkan tiga lainnya akan di posisi kalah.
"Karena calonnya ada empat di pemilihan, untuk prosesnya bila netralitas tidak terjaga, maka kondusivitas pasti ternodai," ujarnya.
Jika yang kalah tidak puas, lanjut Arman, diharapkan menggunakan saluran yang telah disediakan untuk mengajukan keberatan atau gugatan. "Kita akan menyadari bersama, bahwa perbedaan kalau sudah ada hakim yang menuntutkan kita anggap selesai memutus perbedaan pendapat," jelasnya.
Dalam sambutannya, Pejabat (Pj) Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan pentingnya netralitas penyelenggara negara, termasuk kepala desa. Menurutnya, ASN dan aparat desa memiliki kewajiban untuk bersikap netral, dan hal ini sudah diatur dalam banyak regulasi. Tidak hanya itu, terdapat juga pakta integritas yang menegaskan pentingnya netralitas tersebut.
"Perlu diingat juga bahwa ada risiko yang harus ditanggung oleh perangkat desa jika melanggar netralitas, baik berupa sanksi administratif maupun pidana," ujar Heru Suseno dalam sambutannya.
Menurutnya, jika semua pihak menjalankan tugasnya dengan baik, Pilkada pasti akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Tugas sebagai Pj Bupati Tulungagung adalah memastikan Pilkada ini berjalan sukses dan sesuai harapan. Karena Itu adalah esensi dari integritas.
Calon juga tentunya menginginkan agar seluruh proses berjalan dalam suasana yang kondusif. Partisipasi masyarakat di desa sangat penting, dan kami berharap tingkat partisipasi dapat mencapai 80 persen.
Baca Juga : Bentrok Perguruan Pencak Silat Tulungagung, Tiga Korban Dianiaya di Halte Ngujang
Ia juga mengingatkan tentang peran serta dan kewajiban perangkat desa untuk mendorong warga agar datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya dengan berbagai cara dan inovasi. Bahkan, perangkat desa bisa saja memberikan door prize untuk menarik minat masyarakat datang ke TPS. Menjadi kepala desa saat ini memang sangat strategis untuk mendulang suara bagi calon, tetapi jangan sampai perangkat desa terjerumus dalam pelanggaran netralitas.
"Dalam setiap kontestasi, ada yang menang dan ada yang kalah, dan itu adalah hal yang wajar," ucapnya.
Acara ini dihadiri sekitar 540 peserta yang tercatat hadir dalam daftar undangan. Selain para undangan, acara tersebut juga turut dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tulungagung.
Setelah sambutan dari panitia, acara berlanjut dengan deklarasi netralitas yang dibacakan oleh sejumlah kepala desa dan lurah, yang mewakili seluruh peserta. Mereka berikrar di hadapan Bawaslu, PJ Bupati Tulungagung serta unsur Forkopimda untuk menjaga netralitas dalam Pilkada 2024.