JATIMTIMES - Ranu Kumbolo salah satu destinasi favorit para pendaki Gunung Semeru, kini sedang mendapatkan perhatian serius dalam hal pemeliharaan lingkungan. Dalam unggahan yang dibagikan Gimbal Alas Indonesia, komunitas penggiat alam dan seni tampak sedang melakukan perbaikan jalur dan pemasangan pipa di Ranu Kumbolo.
Dalam unggahan akun Instagram resminya, @gimbalalasindonesia, terlihat anggota komunitas tengah sibuk melakukan penggalian tanah di area Ranu Kumbolo. Tujuannya adalah untuk memasang pipa yang akan menyalurkan air bersih dari danau ke fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di shelter Kumbolo. Kegiatan ini berlangsung pada 13 hingga 15 November 2024.
Selain itu, beberapa anggota juga tampak membersihkan jalur pendakian ke Ranu Kumbolo. Termasuk memasang petunjuk arah di jalur pendakian. “Hari ini kegiatan kita adalah mulai penggalian untuk pemasangan pipa. Jadi, kita akan mengambil air dari danau Ranu Kumbolo untuk MCK di shelter. Nanti pompa akan masuk ke dalam, dan rekan-rekan yang lain akan memasangnya," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Kurang lebih kita butuh sekitar 75 meter untuk instalasi ini. Semoga dengan adanya pompa ini, kebutuhan air bersih di MCK shelter Kumbolo akan terpenuhi.” tambah keterangan unggahan komunitas.
Untuk diketahui, Ranu Kumbolo dikenal sebagai salah satu titik perhentian penting dalam pendakian menuju puncak Gunung Semeru. Selain sebagai tempat beristirahat, danau ini juga menjadi sumber air utama bagi para pendaki.
“Ranu Kumbolo dikasih pompa untuk penuhi kebutuhan air bersih pendaki,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut. Langkah ini diambil untuk mengurangi aktivitas langsung pendaki di tepi danau, yang dapat merusak ekosistem sekitar.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan pendaki dapat menggunakan air tanpa harus mengambilnya langsung dari danau, sehingga keberlangsungan lingkungan Ranu Kumbolo tetap terjaga.
Kegiatan yang dilakukan komunitas Gimbal Alas Indonesia merupakan bagian dari program pemeliharaan kawasan Ranu Kumbolo. Tidak hanya pemasangan pompa, komunitas ini juga aktif melakukan edukasi kepada para pendaki tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam di area tersebut.
Program ini mencakup berbagai aktivitas seperti pembersihan jalur pendakian, pemasangan fasilitas umum, hingga sosialisasi tentang perilaku bertanggung jawab saat mendaki.
Langkah komunitas ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk para pendaki yang antusias menunggu untuk dibukanya kembali jalur pendakian Ranu Kumbolo atau ke Semeru.
"Semoga bisa bermain secepatnya kesana," tulis @septiawan_pram****.
"Ditunggu kabar baiknya (dibukanya) Semeru," @johanari**.
Baca Juga : Jaga Peran Jatim sebagai Lumbung Pangan Indonesia, Menteri PU Tinjau Irigasi di Jombang
Hingga kini, status Gunung Semeru masih di level 2 atau waspada. Petugas pantau Gunung Semeru, Liswanto mengimbau warga tidak melakukan aktivitas sejauh 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, Liswanto juga mengimbau warga mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu dari Gunung Semeru.
