JATIMTIMES - Inalillahi, Kasepuhan atau Tanah Perdikan Majan kehilangan tokoh besarnya. Tokoh yang selama ini jadi soko guru ini adalah KHR Mohammad Yasin yang berpulang pada Jumat 24 Januari 2025 pada pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit dr Iskak, Tulungagung.
Bertepatan dengan Jumat manis atau Jumat Legi, Kyai darah biru yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Majan selama dua periode ini berpulang ke Rahmatullah. Ribuan orang datang melayat ke ndalem Abah Yasin yang berada tepat di depan Masjid Agung Majan.
Baca Juga : Kapan Malam Nisfu Sya'ban 2025? Ini Tanggal, Doa dan Amalan Dalam Kitab Maslakul Akyar
Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir, Abah Yasin disalatkan di dalam Masjid Agung Almimbar ini.
"Seusai disalatkan, Abah Kyai Yasin dimakamkan di pemakaman sentono dalem Perdikan Majan yang berada kompleks pesarean keluarga besar Sentono Dalem," kata Raden Ali Sodik, salah satu putra almarhum.
Menurut Raden Ali, Abah Yasin saat mengembuskan nafas terakhir atau wafat di usia 78 tahun. Kepergian Abah Yasin, menurut Raden Ali menjadi duka mendalam dan kehilangan besar bagi keluarga besar Sentono Dalem Perdikan Majan.
"Beliau masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun setelah melakukan operasi prostat," ujarnya.
Selama perawatan, kondisinya sempat membaik. Namun, pada Kamis (23/01/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, dikabarkan kesehatan Abah Yasin kembali memburuk. Pukul 15.30 WIB, tim dokter menyatakan bahwa kesehatan Abah Yasin dalam kondisi kritis.
"Satu setengah jam kemudian, Abah Yasin meninggal dunia," terangnya.
Kabar wafatnya sesepuh Sentono Dalem Perdikan Majan ini kemudian dengan cepat tersiar secara luas. Sejumlah tokoh di Tulungagung dan masyarakat pun berbondong-bondong datang ke kediaman Abah Yasin untuk memberikan penghormatan.
Ribuan orang berdesakan mengiringi keranda jenazah soko guru Sentono Dalem Perdikan Majan. Dari keterangan keluarga, KHR Mohammad Yasin lahir di Majan pada 01 Juli 1947. Ia merupakan anak dari pasangan eyang Kyai Raden Abdul Said dan eyang Raden Roro mas Alatun.
Baca Juga : Begini Cara Mengetahui Shio dan Unsur yang Dimiliki Berdasarkan Tahun Kelahiran dalam Budaya Tiongkok
Abah Yasin keturunan ke 6 dari eyang Kyai Ageng Raden Hasan Mimbar dan merupakan penyebar Islam pertama di Kadipaten Ngrowo. Menjadi kepala desa 2 periode selama 18 tahun, Abah Yasin menjadi pelaku sejarah kokohnya Majan.
"Kokohnya sejarah Majan antara lain makam keluarga Sentono, masjid, pendopo, pusaka kyai golok dan ritual-ritual peninggalan yang Kyai Ageng Raden Hasan Mimbar, adalah perjuanagan semasa Abah Yasin sampai sekarang," ungkap Raden Ali.
KHR Mohammad Yasin sendiri dikaruniai lima putra dan putri, antara lain pertama Raden Mohammad Arif Nasucha, kemudian yang kedua Raden Kyai Khoirul Anam. Sedangkan anak ketiga DR Raden Ali Sodik, keempat Raden ustadz Ibnu Aqil dan Raden Roro Yusfina adalah putri terakhirnya.
Abah Yasin terakhir diundang Presiden Prabowo untuk silaturahim dengan para sesepuh semasa beliau berjuang membesarkan nama Perdikan Majan dan segala komponennya. Abah Yasin memberikan perintah kepada putra ke tiganya yaitu DR Ali Sodik untuk memegang dan segera menyelesiakan secara final urusan Majan dan pada akhirnya tahun 2014 Raden Ali berhasil melakukan kajian mendalam beserta data-data.
"Pada tahun 2024 abah Kyai Yasin pernah bilang nantinya keluarga Majan akan kembali sing adoh adoh podo mulih atau semua yang jauh akan pulang lagi," tuturnya.
Abah Yasin wafat dengan meninggalkan hasil perjuanganya yang sekarang bisa dirasakan oleh masyarakat dan semua warga.