free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Plt Bupati Malang Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri di Ponpes

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Nov - 2024, 19:10

Placeholder
Plt Bupati Malang Didik Gatot Subroto (tiga dari kanan) saat meninjau pengelolaan sampah pada serangkaian agenda Ngaji Lingkungan yang berlangsung di Ponpes An-Nashr, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Rabu (20/11/2024). (Foto: Ashaq Lupito/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Malang Didik Gatot Subroto mendorong pondok pesantren (Ponpes) untuk melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Harapannya, sampah yang dikelola mulai dari kamar atau asrama para santri - santriwati tersebut, bisa diolah menjadi beragam produk bermanfaat.

Pernyataan tersebut disampaikan Didik saat menghadiri agenda Ngaji Lingkungan yang berlangsung di Ponpes An-Nashr, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Rabu (20/11/2024). Dalam kunjungannya, Didik juga menyampaikan apresiasinya kepada Ponpes An-Nashr yang kini telah menerapkan pesantren zero waste.

Baca Juga : DPRD Kabupaten Malang Dorong Reorientasi dan Penguatan Kinerja BPD

"Selain ilmu agama, di sini (Ponpes An-Nashr) juga memberikan pembelajaran tentang mengelola sampah. Termasuk pemilahan sampah mulai dari yang kering, basah, hingga sampah plastik,” ungkap Didik saat ditemui JatimTIMES usai menghadiri agenda Ngaji Lingkungan.

Pada serangkaian kunjungannya, Didik terpantau juga meninjau sejumlah titik pengelolaan sampah. Yakni mulai dari pemilahan hingga tempat pengolahan sampah menjadi beragam produk unggulan.

Pengolahan sampah tersebut dilakukan oleh para santri yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan. Pada prosesnya, untuk sampah anorganik dimasukkan ke incinerator atau alat pembakar sampah. Yakni dengan suhu mencapai 300 derajat celcius.

"Residu yang dihasilkan pada proses pembakaran sampah juga dijadikan bahan untuk pembuatan paving. Sehingga nantinya bisa digunakan untuk pembangunan di lingkungan pesantren,” ujar Didik.

Sementara itu, untuk sampah organik diolah untuk pakan budidaya maggot. Hasilnya dimanfaatkan untuk pakan ayam pada peternakan yang ada di ponpes.

Selain ayam, pada Ponpes An-Nashr juga ada kolam bioflok untuk budidaya ikan. Sedangkan hasilnya juga dimanfaatkan untuk konsumsi para santri.

"Ide-ide semacam ini bisa dikembangkan dan dijadikan pilot project bagi pondok pesantren yang lain,” imbuh Didik.

Ke depan, lanjut Didik, pihaknya mendorong sejumlah pihak termasuk dinas terkait untuk turut mendukung pengelolaan sampah mandiri di lingkungan ponpes. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang bakal dilibatkan tersebut di antaranya meliputi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK), hingga Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).

Baca Juga : 6 Lapangan Olahraga di Kota Malang Akan Dikelola Pihak Ketiga

"Saat ini sudah ada pendampingan dari pengelola sampah, nantinya dinas-dinas terkait bisa memberikan support terkait apa yang dibutuhkan," tuturnya.

Dari hasil peninjauannya, disampaikan Didik, dibutuhkan mesin pencacah sampah plastik yang diharapkan bisa disediakan oleh DLH Kabupaten Malang. Namun, jika memungkinkan, maka akan dilakukan pengajuan anggaran melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

"Sehingga dari sampah-sampah ini bisa ada barang lainnya yang dihasilkan," ujar Didik.

Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes An-Nashr Muhammad Taufiq menuturkan, pembelajaran melalui ngaji lingkungan ditujukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Di mana, kerusakan lingkungan juga disebabkan karena perilaku manusia yang juga menjadi sumber penghasil sampah.

Sementara itu, sebelum ada proses pengelolaan sampah, DLH Kabupaten Malang sebenarnya juga telah rutin mengangkut sampah di ponpes. Namun, upaya tersebut bagi Taufiq seolah hanya memindahkan masalah. Yakni sampah dari pesantren dipindahkan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Pertimbangan itulah yang pada akhirnya mencetuskan inovasi di lingkungan Ponpes An-Nashr guna menyelesaikan permasalahan terkait sampah. "Oleh karena itu kami membuat inovasi seperti incinerator. Walaupun belum maksimal, tapi setidaknya bisa mengurangi sampah yang diangkut ke TPA,” pungkas Taufiq.


Topik

Pemerintahan Pemkab Malang ngaji lingkungan ponpe an nashr Kabupaten Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Sri Kurnia Mahiruni