JATIMTIMES - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Ahmad Riza Patria meminta kepada seluruh pemerintah desa untuk melakukan pemetaan potensi desa dalam rangka mendukung program makanan bergizi gratis dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Pejabat publik yang akrab disapa Riza itu mengatakan, bahwa dalam rangka mendukung program makanan bergizi gratis dibutuhkan ketersediaan bahan pangan yang cukup. Menurutnya, hal itu sangat mungkin dicukupi dari masing-masing desa.
Baca Juga : Gandeng Pekerja Sosial, Mas Ghoni Bidik Penurunan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Blitar
"Kami minta setiap kepala desa dan perangkat desa memastikan, mengidentifikasi produk-produk unggulan di setiap desa," ujar Riza kepada JatimTIMES.
Menurutnya, sebuah desa harus memiliki kesiapan dan memastikan bahwa sumber daya alam yang dimiliki di masing-masing desa dapat dioptimalkan untuk mendukung kesuksesan program makan bergizi gratis.
"Desa harus siap memastikan sumber daya alamnya dan tanah yang subur dimanfaatkan untuk dapat menyuplai kebutuhan makan bergizi gratis di setiap desa, bahkan ke kota," tutur Riza.
Pihaknya menyebutkan, bahwa program makan bergizi gratis diperuntukkan bagi 80 juta masyarakat Indonesia yang terdiri dari ibu hamil, anak balita dan anak sekolah termasuk para santri.
"Anggarannya tidak kurang dari Rp 480 trilliun dan alhamdulillah anggaran 2025 yang diketok pada era Pak Jokowi sudah dianggarkan Rp 71 trilliun untuk tahun 2025. Jadi nanti mulai Januari akan dimulai program ini," beber Riza.
Menurut Riza, program makan bergizi gratis merupakan program kerja yang luar biasa. Di mana hingga saat ini sudah ada 78 negara di dunia yang sudah melakukan program semacam makan bergizi gratis kepada masyarakatnya selama puluhan tahun.
"Ini program yang luar biasa. Tidak kurang 78 negara di dunia sudah melakukannya berpuluh-puluh tahun. Indonesia akan mulai di era Pak Prabowo," imbuh Riza.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, bahwa selain untuk memenuhi gizi, program makan bergizi gratis juga dapat mengurangi ketimpangan yang terjadi di desa dan di kota.
"Ketimpangan desa dan kota ini insya allah akan berkurang karena program makan bergizi gratis pak Prabowo itu adanya di desa, sumber pangannya di desa," kata Riza.
Pihaknya menjelaskan, dengan mengoptimalkan bahan-bahan kebutuhan pangan yang ada di desa, Riza meyakini bahwa untuk mensukseskan program makan bergizi gratis tidak perlu impor dari luar negeri.
Baca Juga : Pasca-Debat Publik Kedua, Gen-Z Kota Batu Mantapkan Dukungan ke Nurochman-Heli
"Insya allah nanti produk-produk untuk menyuplai kebutuhan makan tidak perlu impor. Karena masyarakat desa dengan sumber daya alamnya, tanahnya yang subur, akan menghadirkan semua kebutuhan untuk makan bergizi gratis," jelas Riza.
Selain itu menurut Riza, ke depan jika program makan bergizi gratis ini sudah mulai berjalan, maka seluruh masyarakat berlomba-lomba untuk menghadirkan semua produk makanan maupun minuman untuk mendukung kesuksesan program makan bergizi gratis.
Pihaknya juga meminta agar setiap kabupaten harus bisa memenuhi kebutuhan bahan pangannya sendiri untuk program makan bergizi gratis. Ketika dalam satu kabupaten sudah bisa mandiri, maka dapat dilakukan penguatan di setiap kecamatan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
"Ke depan lagi semakin maju, setiap desa harus mampu memenuhi kebutuhan makan gizi gratis tanpa harus mengambil, membeli, atau bertukar dari desa lainnya," kata Riza.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mendukung ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis di setiap wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Malang.
BUMDes dapat berperan langsung atau budidaya maupun mengkonsolidasikan petani, pekebun, dan nelayan dengan melibatkan pendamping desa, BUMDes mendapatkan peranan dominan dalam program makan bergizi gratis," tutur Riza.
Oleh karena itu, jika setiap struktur pemerintahan khususnya di tingkat desa dapat secara mandiri mensukseskan program makan bergizi gratis dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup, maka Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa.
"Kalau sudah seperti ini, Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa. Negara yang maju, desa menjadi andalan, desa menjadi Indonesia. Karena dengan desa yang hebat, desa yang maju, Indonesia akan maju," pungkas Riza.