JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama sejumlah pihak dan pejabat terkait telah melakukan uji coba program makan bergizi gratis. Hasilnya, sekitar 50 persen siswa tidak sarapan.
Hasil uji coba program makan bergizi gratis tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang Suwadji kepada JatimTIMES, saat ditemui belum lama ini. "Kami kemarin melakukan uji coba di SD Negeri 2 Sitirejo, Wagir. Dari 243 anak sekolah itu, setelah kami cek ternyata yang tidak sarapan pagi itu ada sekitar 50 persen," ujarnya.
Baca Juga : Ketersediaan Susu Harian di Kota Batu Tak Mencukupi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Suwadji menambahkan, dari hasil uji coba program makan bergizi gratis paling efektif direalisasikan saat atau selesai jam istirahat. Artinya, pagi atau menjelang siang hari.
"Makannya tidak harus siang, bisa pas istirahat atau mungkin tengah (pelajaran). Jadi tengah-tengah pas habis atau waktu istirahat, tapi ini tergantung kesepakatan ke depan seperti apa," imbuhnya.
Suwadji menyebut, uji coba program makan bergizi gratis tersebut berlangsung pada Oktober 2024. Jika memungkinkan, uji coba juga akan dilakukan dalam beberapa kali kesempatan sebelum akhirnya benar-benar direalisasikan.
"Pemberian makanan bergizi gratis itu sangat diharapkan, sangat tepat dan tentunya membantu untuk ikut mencerdaskan anak bangsa," tuturnya.
Secara teknis, disampaikan Suwadji, Dispendik Kabupaten Malang bertugas pada aspek pendataan hingga nantinya pendampingan pelaksanaan. Sedangkan yang sedang berjalan saat ini meliputi pendataan sasaran penerima program makan bergizi gratis, khususnya di kalangan siswa.
"Kami sedang memetakan, mempersiapkan terutama dengan data-data yang ada. Yakni dari data anak sekolah di masing-masing sekolah," ujar Suwadji.
Sebagaimana diberitakan, sesuai target dari Pemerintah Pusat, program makan bergizi gratis ditujukan kepada siswa mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Diakui Pelaksana tugas (Plt) Bupati Malang Didik Gatot Subroto, hingga saat ini, data penerima program makan bergizi gratis termasuk di Kabupaten Malang masih dalam tahap penyusunan. Namun, jika mengacu pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah siswa TK sampai SMA/SMK di Kabupaten Malang berkisar 388 ribu siswa.
Artinya, secara keseluruhan sasaran penerima program makan bergizi gratis di Kabupaten Malang akan lebih dari 388 ribu. Sebab, anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui juga masuk dalam sasaran penerima program makan bergizi gratis.
"Dinas Pendidikan saat ini sedang menyiapkan data siswa baik tingkat SD, SMP yang ada di tingkat Kabupaten Malang, hingga kemudian PAUD," pungkas Suwadji.