JATIMTIMES - Blitar, bumi yang kaya akan sejarah perjuangan bangsa kembali memperingati Hari Pahlawan dengan penuh hikmat. Di balik nama-nama besar seperti Bung Karno, Soeprijadi, dan Soekarni, ada satu sosok pahlawan yang belum mendapat pengakuan luas: Shodanco Parthohardjono.
Di momen penting ini, calon wakil bupati Blitar Abdul Ghoni mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk meneladani semangat kepahlawanan Parthohardjono yang menjadi pelaku pengibaran bendera Merah Putih pertama kali di Blitar pada 14 Februari 1945, enam bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan.
Baca Juga : Hari Pahlawan, Plt Bupati Malang Ajak Masyarakat Teladani Sikap Kepahlawanan
Meskipun peristiwa tersebut terjadi di tengah gejolak pemberontakan PETA, dan tidak seramai peristiwa-peristiwa heroik lainnya, peran Parthohardjono dalam mengibarkan bendera Merah Putih di lapangan markas PETA Blitar sangat penting. Dengan keberanian luar biasa, dia bersama istrinya, Sukmi, mempersiapkan kain bekas untuk dijadikan bendera dan menyelundupkannya untuk diangkat pada malam pemberontakan.
Tindakan ini menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang, yang telah menyiksa rakyat Indonesia dengan sistem romusha. Sosok yang begitu berdedikasi ini, meskipun tidak sepopuler Soeprijadi atau Soekarno, adalah bagian dari perjuangan yang harus tetap dikenang.
Dalam pernyataan terkait Hari Pahlawan 2024, Abdul Ghoni menegaskan bahwa semangat dan keberanian Shodanco Parthohardjono layak dijadikan teladan oleh masyarakat Blitar, khususnya para generasi muda.
“Hari Pahlawan adalah momen untuk menilai kembali kontribusi kita terhadap bangsa. Seperti halnya Parthohardjono, yang mungkin tidak dikenal luas, kita semua bisa belajar untuk berjuang tanpa pamrih demi Indonesia. Untuk itu, saya mengajak masyarakat, terutama anak muda, untuk meneladani semangat kepahlawanan beliau,” ujar Ghoni, Minggu (10/11/2024).
Kisah keberanian Parthohardjono seakan mengingatkan kita tentang perjuangan para pahlawan yang lebih memilih bertindak daripada menunggu pujian. Di tengah keterbatasan, ia berhasil melawan ketakutan dan menanamkan simbol kebanggaan negara di Blitar. Hingga kini, monumen yang dibangun di tempat bendera pertama kali dikibarkan, yaitu Monumen Potlot di Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya, menjadi pengingat akan keberanian dan semangat juang anak bangsa.
Mas Ghoni juga mengaitkan semangat kepahlawanan ini dengan tema besar Hari Pahlawan tahun 2024, yaitu "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu". Tema ini menurut Ghoni sangat relevan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan pada tanah air di kalangan generasi muda.
Baca Juga : Peringati Hari Pahlawan, PNS Sidoarjo Terima Satyalencana Karya Satya dari Presiden RI
“Pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang dengan senjata, tetapi juga mereka yang berjuang dengan cara yang berbeda untuk membangun bangsa. Teladan seperti Parthohardjono memberi kita inspirasi untuk mencintai negeri ini dengan cara yang bisa kita lakukan, termasuk dengan berkontribusi di bidang masing-masing,” tambah Ghoni.
Generasi muda Blitar, kata Ghoni, harus mengambil pelajaran dari pengorbanan para pahlawan yang tidak hanya memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, keberanian, dan cinta tanah air.
“Pahlawan seperti Shodanco Parthohardjono harus terus dikenang, karena mereka adalah cermin semangat dan keteguhan hati untuk mengusir penjajah demi kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.