JATIMTIMES - Debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bakal digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu di Ballroom Singhasari Hotel and Resort Kota Batu pada Jumat (8/11/2024) pukul 19.00 WIB. Pasangan calon (paslon) Nurochman dan Heli Suyanto, mengaku semakin percaya diri menghadapi debat kedua tersebut.
Terlebih dukungan yang kuat dari masyarakat Kota Batu meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk memaparkan program-program unggulan yang dirancang demi kemajuan daerah. Nurochman mengaku telah melakukan evaluasi dari debat pertama.
Baca Juga : Hari Ini Pelantikan KPPS Pilkada 2024, Ini Sederet Peran, Tugas, dan Honornya!
“Alhamdulillah, menjelang debat kedua, kami semakin percaya diri. Kami telah melakukan evaluasi dari debat pertama dan siap tampil maksimal,” ungkap Nurochman di sela-sela persiapan debat, Kamis (7/11/2024).
Keduanya mengaku telah mempelajari materi debat bersama tim pemenangan agar program yang disampaikan dapat diterima masyarakat dengan baik. Rencananya, debat publik kedua akan membahas empat tema, yakni pendidikan, perlindungan anak, kesehatan, dan kebudayaan.
“Kami fokus pada isu-isu yang telah kami tangani saat menjabat di legislatif, seperti pendidikan dan kesehatan. Pengalaman ini menjadi nilai tambah bagi kami,” imbuh Nurochman.
Sementara itu, calon wakil wali kota Batu Heli Suyanto berupaya tampil lebih tenang dan meningkatkan kualitas dalam penyampaian. “Saya berusaha agar tidak tegang dan memperbaiki kemampuan public speaking. Insya Allah, besok kami siap untuk debat kedua,” terang Heli.
Apalagi visi dan misi pada program unggulan mereka, Nawa Bhakti Utama, diyakini mampu menjadi solusi inovatif bagi Kota Batu. Program ini mencakup sembilan inisiatif strategis yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.
Baca Juga : Debat Publik Kedua, KPU Pangkas Waktu Pemaparan, Jumlah Pendukung Dibatasi 70 Orang
Terlebih, pada tema debat tersebut terdapat beberapa program yang masuk pada Nawa Bhakti Utama. Yakni di sektor pendidikan akan meningkatkan insentif tenaga pendidik. Lalu mencetak 1.000 darjana per tahun.
Ada juga pendirian SMK Kesenian di Kota Batu. Untuk sektor kebudayaan, punya program pembangunan Batu Artpreneur sebagai ruang seni budaya multidisiplin. Serta di bidang kesehatan, mendirikan satu puskesmas satu desa dengan menghadirkan satu dokter.