JATIMTIMES - Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang terjadi pada usus besar dan dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Celakanya, terjadi peningkatan kanker ini di kalangan usia muda.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pada situs pafitikep.org mengungkap bahwa kanker usus besar ini menjadi jenis kanker tertinggi kedua pada pria dengan jumlah kasus baru hingga 30.017 pada tahun 2018. Lalu pada tahun 2020 angka tersebut menurun menjadi 21.764 kasus. Kendati begitu, kanker ini juga bisa menyerang perempuan.
Baca Juga : PAFI Ungkap Alasan Mengapa Penderita Diabetes Tetap Dianjurkan Berolahraga
Kanker yang juga disebut dengan nama kolorektal ini biasanya bermula dari polip usus atau jaringan yang tumbuh secara abnormal di dinding dalam kolon atau rektum dan membentuk tumor. Seiring berjalannya waktu, tumor tersebut akan berkembang dan merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Tetapi, tidak semua polip akan berkembang menjadi kanker, tergantung pada jenisnya. Sessile serrated polyps (SSP) dan traditional serrated adenomas (TSA) merupakan jenis polip yang berisiko tinggi berubah menjadi kanker kolorektal. Sayangnya belum diketahui penyebab pasti terjadinya perkembangan jaringan yang terjadi secara abnormal di usus besar.
Namun para ahli menemukan bahwa gaya hidup menjadi salah satu penyebab utama kanker usus besar. Salah satu yang patut diperhatikan adalah pilihan asupan makanan. Faktanya, ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Berikut diantaranya:
1. Daging merah
Makanan pemicu kanker usus besar yang pertama adalah daging merah seperti daging sapi, babi, kambing, dan domba.
Mengutip WebMD, sejumlah ahli telah menemukan bahwa kebiasaan makan daging merah secara teratur membuat seseorang lebih rentan terkena kanker usus besar. Namun demikian, tak diketahui pasti hubungan antara keduanya.
Para ahli menduga hubungan keduanya terbentuk karena adanya zat penyebab kanker saat daging merah dimasak pada suhu tinggi.
Upayakan agar tidak mengonsumsi lebih dari 500 gram (g) per minggu.
2. Minuman beralkohol
Satu gelas minuman saja pada dasarnya tak akan meningkatkan risiko kanker usus besar.
Namun, minum dalam jumlah sedang atau 2-3 gelas sehari dapat meningkatkan kemungkinan terkena usus besar hingga 20 persen. Sementara minum dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko hingga 40 persen.
3. Gorengan
Makanan pemicu kanker usus besar lainnya adalah gorengan atau makanan lain yang diproses dengan digoreng.
Makanan yang digoreng memiliki kadar akrilamida yang tinggi. Mengutip Healthline, berdasarkan ulasan pada tahun 2018, senyawa ini ditemukan bersifat karsinogenik atau memicu kanker.
4. Sosis
Baca Juga : 6 Tips Menjaga Kesehatan Jantung Ala PAFI, Mudah Dilakukan dalam Kehidupan Sehari-hari
Sosis, nugget, dan makanan olahan lainnya perlu dihindari untuk mencegah kanker usus besar.
Makanan olahan mengalami proses panjang mulai dari diasinkan hingga diawetkan dengan menggunakan bahan kimia tambahan.
5. Roti putih
Sama seperti daging olahan, biji-bijian yang diolah panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Hal yang sama juga berlaku pada makanan bertepung seperti pasta.
Biji-bijian sendiri dikenal sebagai salah satu sumber serat yang baik. Namun, karena melalui proses pengolahan yang panjang, kadar serat jadi minimal. Hal ini dapat meningkatkan risiko usus besar.
6. Minuman kemasan
Minuman manis ada di mana-mana dan mudah didapat. Tapi hati-hati, minuman seperti ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Tak cuma obesitas dan diabetes, penelitian juga menemukan kaitan antara minuman manis dengan kanker.
Gula dalam minuman manis dapat menyebabkan peradangan kronis. Peradangan dapat memicu pertumbuhan sel kanker, termasuk pada usus besar.