JATIMTIMES - Perekaman KTP terus digenjot oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November mendatang. Terutama difokuskan pada siswa yang telah berusia pemilih.
Kepala Disnpendukcapil Kota Malang Dahliana Lusi Ratnasari mengatakan, saat ini tercatat masih ada sekitar dua ribu siswa berusia pemilih yang masih belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Baca Juga : Heboh Penemuan Mayat Pria di Area Hutan Pacet–Cangar, Diduga Meninggal karena Disengat Tawon
"Yang kami kejar masih sekitar dua ribuan. Tinggal dua ribu dari awalnya sekitar delapan ribu berdasar dapodik," jelas Lusi, sapaan akrabnya.
Untuk percepatan, pihaknya terus membuka layanan di berbagai kesempatan. Termasuk dengan skema jemput bola (jembol) yakni dengan membuka layanan di sekolah-sekolah.
"Setiap hari kita jembol ke sekolah. Sudah ada jadwalnya dan di-share ke grup kepala sekolah," imbuh Lusi.
Bahkan, layanan juga terus dibuka di akhir pekan. Pada hari Sabtu dan Minggu, Dispendukcapil melayani perekaman KTP di Mall Pelayanan Publik (MPP) Merdeka Kota Malang.
"Dan Sabtu Minggu saya buka (layanan) di MPP khusus untuk perekaman (KTP). Kalau layanan yang lain nanti ribet," kata Lusi.
Sebab menurut Lusi, selain siswa yang telah berusia pemilih, pihaknya juga fokus perekaman masyarakat yang belum ber KTP. Namun usianya sudah di atas usia sekolah.
Baca Juga : Beberapa Kali Uji Coba Program Makan Gratis, Pemkab Banyuwangi Tunggu Juknis Kemendagri
"Yang agak sulit usia di atas 17 tahun belum ber KTP. Ini saya sudah sosialisasi ke lurah dan camat," jelas Lusi.
Saat ini, pihaknya mengaku kesulitan melakukan identifikasi terkait hal itu. Sebab, terlebih dahulu pihaknya harus memastikan apakah warga yang bersangkutan memang masih aktif di Kota Malang atau tidak.
"Ini kami tidak tahu apakah penduduknya masih ada, atau sudah meninggal. Atau juga mungkin dia tidak aktif di Kota Malang. Itu jadi membuat cakupan kita rendah," pungkas Lusi.