JATIMTIMES - Dalam persiapan menjelang Pilkada Blitar 2024, pasangan calon bupati dan wakil bupati Rini Syarifah dan Abdul Ghoni (RINDU) terus menunjukkan komitmen mereka untuk transparansi dalam visi dan misi. M Rifa'i, Ketua Tim Pemenangan RINDU, menegaskan pentingnya penyampaian visi-misi berbasis data kepada masyarakat. "Selama undang-undang tidak melarang, mari kita buka visi-misi ini dengan data. Tanpa data, visi-misi bisa jadi omong kosong," ungkap Rifa'i, Senin (4/11/2024).
Debat publik kedua yang dijadwalkan pada 4 November 2024 mendatang, menjadi ajang bagi pasangan calon untuk mempresentasikan program-program unggulan mereka. Sugino, Ketua KPU Kabupaten Blitar, memastikan tidak akan ada contekan data yang dibawa ke panggung debat. "Kami akan memfasilitasi print out visi misi yang sudah disampaikan, sehingga pasangan calon tidak perlu membawa catatan dari luar," ujarnya.
Baca Juga : Mas Ghoni Siapkan Fasilitas dan Modal Kecil Bagi PKL Kabupaten Blitar
Debat sebelumnya, yang berlangsung pada 18 Oktober 2024, menunjukkan performa yang cukup baik dari pasangan RINDU, di mana Rini Syarifah berhasil menunjukkan penguasaan materi dan data yang memadai. "Saya ingin memastikan informasi yang disampaikan akurat, dan itu salah satu alasan mengapa saya membawa catatan," jelas Rini saat itu. Kritik terhadap kebiasaan Rini untuk membaca catatan tidak menyurutkan keyakinan tim pemenangannya bahwa hal itu justru mencerminkan keseriusan dalam memberikan informasi yang tepat.
Rifa'i menambahkan, visi misi yang diusung pasangan RINDU harus bisa terimplementasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). "Visi misi tidak hanya sekadar pernyataan, tetapi harus memiliki target dan data teknokratik yang jelas," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa calon pemimpin perlu memiliki rencana yang matang untuk membawa Kabupaten Blitar ke arah yang lebih baik.
Dalam debat publik kedua nanti, KPU Kabupaten Blitar berkomitmen untuk menjaga integritas acara dengan mengawasi tim sukses dan memastikan tidak ada data yang dibawa masuk. "Kami ingin agar debat ini menjadi momen bagi masyarakat untuk melihat secara langsung bagaimana pasangan calon merespons isu-isu yang ada di daerah," tambah Sugino.
Kehadiran debat publik ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang visi dan program yang ditawarkan oleh setiap pasangan calon, serta bagaimana mereka berencana untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Kabupaten Blitar. Dengan begitu, masyarakat dapat membuat pilihan yang tepat pada hari pemungutan suara.
Debat publik kedua ini menjadi momen penting bagi RINDU untuk kembali memperkuat dukungan publik dengan mempresentasikan visi-misi mereka yang berfokus pada data dan realisasi yang terukur. "Kami berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Blitar lebih baik dengan mendengar aspirasi masyarakat dan mengimplementasikan visi-misi yang jelas dan terukur," tutup Rifa'i.
Baca Juga : Tema Hari Pahlawan 2024 Beserta Filosofi Logonya
Dengan pendekatan berbasis data dan dialog terbuka, RINDU berupaya membangun kepercayaan publik dan memastikan setiap program yang diusung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Blitar.