free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Ricuh, Mantan Ketua KPU: Diduga Pelaksana Tidak Paham Bahan Debat

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : A Yahya

28 - Oct - 2024, 19:19

Placeholder
Mantan Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Marwoto saat dikomfirmasi terkait fenomena kericuan pada debat paslon kepala daerah Situbondo kedua di Surabaya, Senin (28/10/2024). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Pelaksanaan debat pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Situbondo kedua yang terlaksana Kamis (25/10/2024) lalu, mendapatkan evaluasi tajam dari mantan ketua KPU Situbondo, Marwoto. Sebab pada debat kedua terjadi kericuan antar tim pemenangan kedua paslon kemudian diikuti oleh pendukung satu sama lain, yang diduga terkait pertanyaan yang tidak sesuai tema.

Marwoto mengatakan, dalam pelaksanaan debat pasangan calon kepala daerah perlu adanya perencanaan yang matang, pada debat pertama paslon kepala daerah Kabupaten Situbondo, dirinya menilai bahwa pelaksanaanya sudah berjalan bagus.

Baca Juga : Kelompok Wanita Tani Kota Batu Labuhkan Pilihan ke Paslon Nurochman-Heli

“Cuman ada beberapa poin yang saya lihat secara langsung maupun dari sosial media bahwa keamanan kurang terjamin, sehingga jika keamanan tidak terjamin maka akan menimbulkan beberapa aspek yang akan mengganggu proses debat berjalan, karena kemanan itu penting baik dari penyelenggara, kemudian eks tambahan dari pihak penyelenggara dan petugas keamanan,” ujarnya, Senin (28/10/2024).

Namun sayangnya, lanjut Marwoto pada debat kedua, dirinya melihat temen-temen penyelenggara terutama KPU belum melakukan evaluasi secara maksimal terutama terkait situasi dan kondisi mengaca pada debat pertama.

“Selain itu terkait tema debat kedua , yang membuat situasi kacau karena apakah panitia tidak memahami bahan debat, atau apakah teknisi yang disiapkan oleh panitia baik moderator dan lain sebagainya apakah tidak memahami bahwa debat kedua telah keluar dari konsep yang sudah direncanakan bersama LO dan itu temanya keluar. Maka kami melihat KPU perlu melakukan perencanaan lebih matang lagi, kalau persepsi saya jika hal ini tidak ditata lagi dengan rapi, maka saya yakin dan percaya debat ketiga akan keos,” Tegasnya.

Marwoto mengungkapkan jika tema yang diangkat pada debat kedua itu tentang pelayanan masyarakat, sedangkan untuk pertanyaan salah satu paslon yang menjurus pada persoalan hukum itu akan direncanakan pada debat ketiga, sehingga Marwoto menyayangkan kenapa bisa terjadi offside bertanya mengenai fenomena hukum.

“Debat itu bukan soal sukses atau tidak sukses, tetapi nama baik kota, ketika kita berada di Surbaya, debat tetap dilakukan tanpa evaluasi yang matang kemudian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka artinya debat pertama kedua dan ketiga kalau terlaksana maka tidak ada nilainya, alias gagal dalam menyampaikan tujuan serta nilai debat itu sendiri,” jelas Marwoto.

Tidak hanya itu, Marwoto juga berharap KPU harus berfikir dengan matang, karena dengan kejadian kemarin maka orang dan orang yang tidak terundang akan berbondong-bondong datang, siapkah panitia dan keamanan menyikapi hal ini, bukan sukses atau tidak suksesnya debat, namun kondusifitas Situbondo yang harus jaga. “Kita tidak pernah tau apa yang terjadi dan berapa banyak masa pendukung lagi yang akan dibawa oleh setiap paslon ke lokasi acara, apakah sudah difikirkan soal keamanannya agar tidak terjadi konflik atau gesekan, ini perlu benar-benar difikirkan dengan sangat matang dan melibatkan petugas keamanan atau kepolisian,” Tandasanya.

Baca Juga : Momen Sumpah Pemuda, Ketua KNPI Kota Kediri Dorong Pemuda Berperan Aktif dalam Pilkada Serentak 2024

Sementara itu mantan Komisioner KPU, Usman menambahkan melihat riuhnya debat kedua harusnya KPU segera melakukan evaluasi mendalam terkait dengan teknis pemaksaan debat tersebut, namun hingga saat ini KPU Situbondo belum juga melakukan klarifikasi maupun evaluasi mendalam terkait kericuhan tersebut.

“Harapan kami kepada KPU dan juga Bawaslu juga, harusnya memberikan imbauan imbauan kepada pelaksana Teknis di Studio itu. Dan yang paling disayangkan adalah pengaturan diluar studio, sebab banyak ujaran-ujaran kebencian yang terlontar kemudian terpublikasikan ke sosial media yang kemudian dapat memicu adanya kericuhan,” harap Usman.

Dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan bersama, lanjut Usman saat ini bukan lagi berbicara keselamatan paslon namun juga kondisi dan situasi kemanan pendukung diluar studio agar tidak terjadi bentrok. “Maka, berdasarkan hal tersebut maka hemat saya debat ketiga ditiadakan saja, karena melihat kondisi kedua pendukung paslon saling memanas, menjadi sangat mungkin jika tetap dilaksanakan maka jumlah pendukung diluar undangan akan membludak dari kedua paslon sehingga berpotensi ricuh dan saling bentrok,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa Debat publik calon bupati Situbondo marwoto



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

A Yahya