JATIMTIMES - Saat menjalani rutinitas diet dan juga olahraga dalam penurunan berat badan, kita mungkin saja akan mengalami fase plateau. Dalam dunia kesehatan, kondisi ini menjadi salah satu alasan mengapa berat badan susah turun meskipun sudah menjalani diet dan olahraga dengan konsisten.
Tentunya, kondisi berat badan stuck saat diet menjadi tantangan besar bagi orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan atau mempunyai goals tertentu. Tak jarang, fase ini bisa membuat pelaku diet merasa frustasi, stres, hingga memutuskan tidak melanjutkan program diet lagi. Sebenarnya, banyak faktor yang bisa memengaruhi fase plateau dan kebanyakan orang tidak menyadarinya. Kira-kira apa saja ya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga : Satreskoba Polres Ngawi Bekuk Dua Pelaku Pemakai Sabu
Mengenal apa itu fase plateau
Melansir laman Alodokter yang ditinjau langsung oleh dr. Merry Dame Cristy Pane, fase plateau merupakan masa ketika berat badan tidak kunjung turun meski masih menjalani program diet.
Penyebab terjadinya fase plateau
Fase ini bisa terjadi karena karena tubuh mencapai titik setel metabolisme sehingga menjadi lebih efisien dalam membakar kalori. Titik setel metabolisme adalah titik dimana tubuh menganggap Anda sudah berada di titik stabil dan sedang berpuasa. Akhirnya tubuh akan memproduksi hormon lapar. Inilah yang menyebabkan Anda memiliki keinginan yang kuat untuk makan. Titik setel metabolisme ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni berat badan saat ini, level aktivitas, dan genetik.
Di samping titik setel metabolisme, Anda juga dapat mengalami fase plateau saat diet menurunkan berat badan karena tubuh Anda semakin efisien dalam membakar kalori.
Pada program diet penurunan berat badan, Anda tentunya tidak hanya mengatur pola makan, tetapi juga jenis dan intensitas latihan yang berguna untuk membakar kalori. Pada awal program diet, mungkin tubuh Anda dapat membakar banyak kalori dan berhasil menurunkan berat badan secara signifikan.
Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh akan membentuk mekanisme pertahanan diri untuk merespons penurunan berat badan. Tubuh Anda akan membakar kalori yang lebih sedikit daripada biasanya.
Hal yang harus Dilakukan ketika Berada di Fase Plateau
1. Evaluasi kembali kebiasaan
Hal ini sangat berguna untuk melihat apakah Anda masih mengikuti program diet sesuai dengan yang telah direncanakan. Beberapa orang sering terlena karena sudah berhasil menurunkan berat badannya, kemudian tidak lagi memerhatikan jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi.
2. Kurangi lebih banyak kalori
Ketika berada di fase plateau, kurangi jumlah konsumsi kalori untuk menciptakan defisit kalori, sehingga tubuh dapat membakar lebih banyak cadangan lemak. Namun, perhatikan juga untuk tetap mengonsumsi kalori minimal sebanyak 1.200 kalori guna mencegah rasa lapar berlebih saat diet.
3. Tingkatkan porsi latihan
Baca Juga : Hempaskan Jerawat Pakai Air Laut, Tak Disarankan Dokter Gio
Meningkatkan porsi latihan dapat membantu Anda membakar lebih banyak kalori. Misal, sebelumnya Anda hanya melakukan olahraga aerobik selama 150 menit seminggu, Anda dapat meningkatkan porsi olahraga ini menjadi 200 sampai 300 menit seminggu.
4. Tingkatkan aktivitas fisik
Selain melakukan latihan atau olahraga, cobalah untuk meningkatkan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, melakukan pekerjaan rumah, atau pun jenis kegiatan fisik lain yang dapat membantu Anda membakar lebih banyak kalori.
5. Kelola stres
Stres dapat menghambat penurunan berat badan karena dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga mengganggu program diet yang telah Anda rencanakan. Anda dapat mengelola dan mengatasi stres dengan beberapa strategi, misalnya melakukan meditasi dan relaksasi.
6. Cukupi waktu tidur
Mencukupi waktu tidur sangat bermanfaat untuk kesehatan mental, emosional, dan fisik Anda. Penelitian menunjukkan bahwa waktu tidur yang kurang dapat menurunkan laju metabolisme tubuh dan meningkatkan nafsu makan. Oleh sebab itu, untuk membantu melewati fase plateau, usahakan untuk tidur selama 7–8 Jam.