JATIMTIMES - Debat perdana kontestan Pilkada Kota Batu 2024 berlangsung cukup panas sejak sesi pertama, Senin (21/10/2024) lalu. Beberapa akademisi dari sejumlah perguruan tinggi ternama di Malang Raya yang bertindak sebagai panelis tidak cukup puas dengan debat pertama itu. Para panelis menilai proses debat pertama dari ketiga paslon kurang menguasai substansi.
Perwakilan Tim Panelis Ahmad Faidlal Rahman membenarkan hal tersebut. Ia beranggapan, bahwa para calon wali kota (Cawali) dan calon wakil wali kota (Cawawali) Batu yang berdebat kurang greget.
Baca Juga : Didukung Gawagis, Mas Gum Janjikan Program Modernisasi Ponpes hingga Pelatihan Enterpreneur
Menurut dia, seharusnya debat dilakukan untuk mendapatkan simpati publik melalui pesan-pesan yang disampaikan. Namun hal tersebut masih kurang tercermin di debat perdana sekarang ini, meski panelis melihat semua paslon adalah putra putri terbaik. Tentunya para paslon harus memahami masalah dan solusi yang ditawarkan secara kontekstual yang ada di Kota Batu.
"Saya melihat semua paslon ini putra putri terbaik Kota Batu. Tapi kami menilai memang dari ketiga paslon public speaking-nya yang kurang.
Sehingga mereka mungkin perlu debat kedua mengasah public speaking untuk bisa menyampaikan pesan-pesan dengan lebih baik kedepan," jelas Faidlal Rahman saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Pria yang disapa Faid itu melanjutkan, hal lain yang membuat debat kurang memuaskan yakni dari ketiga paslon, rata-rata belum memahami konteks atau substansi pertanyaan yang didapat dari panelis. "Kemudian, kami menilai paslon-paslon kurang memahami substansi pertanyaan. Seharusnya apa yang ditanyakan panelis dijawab dengan baik dan terukur. Apalagi mereka calon pemimpin Kota Batu," katanya.
Menurut dia, hal ini mengesankan kurangnya penguasaan data dan penangkapan masalah yang harus diselesaikan dengan solusi program.
Faid dan empat panelis lain berharap pada debat publik kedua dan ketiga, para calon wali kota dan wakil wali kota mempersiapkan dengan lebih matang dan mengasah penyampaian yang informatif dan lebih baik. Utamanya dalam komunikasi publik yang baik.
Baca Juga : Gagal Menang, Persebaya Bisa Tergusur dari Puncak Kelasemen
"Dimana mereka harus mampu memberikan solusi solusi kontkret, mulai regulasi dan program strategis kedepan sehingga bisa melakukan akselerasi pembangunan di Kota Batu," imbuhnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu menjadwalkan debat publik antar paslon Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Batu 2024, sebanyak tiga kali. Debat publik ini diselenggarakan pada 21 Oktober, kemudian debat kedua 6 November, lalu debat publik ketiga pada 23 November 2024 mendatang.
Para panelis yang dilibatkan dalam menyusun pertanyaan antara lain akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya Malang. Kelima panelis tersebut ialah Nur Subeki, Fidlal Rahman, Herlindah, Iwan Nurhadi, dan Adi Setiawan.