JATIMTIMES – Dalam rangka meningkatkan tata kelola pertambangan rakyat di Kabupaten Blitar, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana pelaksanaan kegiatan penelitian Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).
Rapat yang berlangsung di Kantor Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur ini dipimpin oleh Oni Setiawan, ST, MT, Kepala Bidang Pertambangan pada Dinas ESDM Jawa Timur, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait dari Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Animo Tinggi, Disperindag Kabupaten Malang Segera Gelar Operasi Pasar di Donomulyo
Hadir dalam rapat ini antara lain Ir. M. Krisna Triatmanto, M.Si, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Blitar, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Bagian Perekonomian, serta perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Satpol PP Kabupaten Blitar.
Dalam rapat tersebut, Krisna Triatmanto menjelaskan bahwa kegiatan penelitian Wilayah Pertambangan Rakyat di Kabupaten Blitar akan dimulai dalam waktu dua bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif tentang sumber daya mineral bukan logam dan batuan yang terdapat di wilayah tersebut.
"Kegiatan ini akan melibatkan studi komprehensif terkait tata ruang, potensi ekonomi, serta teknik yang dapat diterapkan dalam pengelolaan tambang rakyat," ungkap Krisna pada Rabu (23/10/2024).
Ia menambahkan, penelitian ini juga bertujuan untuk mendata para penambang skala kecil yang selama ini beroperasi di Kabupaten Blitar. "Hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam menyusun Wilayah Pertambangan Rakyat, khususnya untuk skala kecil yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat."
Menurut Krisna, penelitian tersebut akan berfokus pada beberapa aspek penting, termasuk kondisi geologi daerah penelitian serta kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah tambang. Penelitian ini juga akan mengidentifikasi pola sebaran komoditas mineral bukan logam dan batuan, dengan tujuan melakukan estimasi sumber daya yang dimiliki Kabupaten Blitar.
Ia juga menekankan bahwa hasil dari penelitian ini tidak hanya akan memberikan informasi terkait potensi tambang, tetapi juga akan digunakan untuk menyusun data spasial sesuai dengan format yang diharuskan dalam pengusulan wilayah pertambangan.
"Penelitian ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memastikan bahwa tata kelola pertambangan di Kabupaten Blitar dilakukan secara tepat, dengan mempertimbangkan potensi dan dampak terhadap lingkungan serta masyarakat," kata Krisna lebih lanjut.
Kegiatan penelitian Wilayah Pertambangan Rakyat ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan pengelolaan pertambangan yang berkelanjutan. Krisna menegaskan bahwa penelitian ini akan dilaksanakan secara menyeluruh dan didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan di sektor pertambangan rakyat.
"Pelaporan dan dokumentasi yang baik dari kegiatan eksplorasi ini akan membantu pemerintah dalam memastikan keberlanjutan operasional tambang rakyat di Blitar," jelasnya.
Baca Juga : Calon Wakil Bupati Antok Tinjau Gedung Sekolah Rusak Dan Bagi Ratusan Buku Tulis ke Siswa
Ia berharap, dengan adanya penelitian ini, pengelolaan tambang rakyat di Blitar dapat berjalan lebih terstruktur dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Dalam rapat tersebut, Oni Setiawan, ST, MT, sebagai pimpinan rapat juga menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan daerah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
"Kegiatan ini membutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat penambang," tegasnya.
Oni menambahkan bahwa keberhasilan penelitian ini akan sangat bergantung pada keterlibatan aktif dari semua pihak terkait, terutama dalam memberikan data yang akurat dan mendukung proses penelitian di lapangan.
Dengan adanya penelitian Wilayah Pertambangan Rakyat ini, pemerintah berharap dapat memberikan landasan yang kuat bagi pengelolaan tambang rakyat yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian yang direncanakan selama dua bulan ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang jelas terkait potensi pertambangan di Kabupaten Blitar, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola yang lebih baik.