JATIMTIMES - Debat publik pertama ketiga pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batu bakal digelar Senin 21 Oktober 2024.
Mwnghadapi debat itu, paslon nomot urut 1 Nurochman-Heli Suyanto mengaku sudah siap. Pasangan ini juga lebih sering turun ke masyarakat untuk menjaring aspirasi.
Baca Juga : 9 Tahun Mangkrak , Ini Suara Hati Warga Eks-Lokalisasi Semampir
Hal tersebut diungkapkan calon wakil wali kota Batu Heli Suyanto usai kunjungannya di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Minggu (20/10/2024). Heli mengaku, debat pertama tidak ada persiapan khusus.
“Untuk debat besok, bismillah saja. Tidak ada persiapan khusus, hanya ketemu kelompok masyarakat,” ungkap Heli usai bertemu penyandang anak berkebutuhan khusus (ABK).
Hanya, Nurochman-Heli memperbanyak melakukan kunjungan di tengah masyarakat. Dari kunjungan tersebut, Heli mengaku bisa mendapatkan inspirasi serta menampung apa yang menjadi keluhan masyarakat.
“Dengan turun ke lapangan malah banyak dapat inspirasi bagaimana keluhan masyarakat. Ini sudah menjadi bagian dari materi,” imbuh mantan anggota DPRD Kota Batu ini.
Menurut Heli, pada debat publik pertama ada dua isu yang diangkat. Yakni terkait lingkungan dan pariwisata. Ia pun mengaku siap menghadapi dua materi tersebur.
Terlebih paslon ini merupakan mantan anggota legislatif, sehingga yakin mampu mengusai materi pada debat pertama. “Ya saya minta doa restunya kepada masyarakat agar debat pertama berjalan lancar,” kata Heli.
Meski demikian, di sela-sela kegiatan kampanye, Nurochman-Heli tetap menyempatkan bertemu untuk mempersiapkan debat. Tentunya untuk membangun kekompakan demi Kota Batu ‘Langkung Sae’.
Baca Juga : Melihat Kembali Janji Prabowo-Gibran yang Sah Jadi Presiden-Wapres 2024-2029
“Setelah kegiatan, kami menyempatkan waktu untuk bertemu, koordinasi. Tapi tidak hanya khusus debat saja, juga terkait pemenangan,” ujar Heli.
Untuk diketahui, pasangan koalisi dua sumber yakni berasal dari Desa Sumberejo dan Desa Sumber Brantas. Mereka punya visi dan misi melalui program Nawa Bhakti Utama. Yakni:
- Peningkatan insetif bagi petugas pelayanan masyarakat dan pekerja lapangan
- Peningkatan insetif bagi pendidik, tenaga kependidikan,pendidikan keagamaan dan hibah organisasi masyarakat
- Mencetak 1000 sarjana per tahun
- Pembangunan Mall UMKM
- Pembangunan Kawasan industri pengolahan sampah
- Penambahan bagi hasil kepada Pemerintah desa mencapai 5 milyar
- Pengembangan smart and integrited farming dan pembangunan spiritual Botanical Garden
- Pembangunan Sport Center dan
Optimalisasi lapangan desa - Pembanguanan Art Preneur dan
SMK Kesenian
Slogan pasangan itu adalah MBATU SAE (Madani, Berkelanjutan, Agrokreatid, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, Ekologis).