JATIMTIMES - Pembinaan orang tua kepada anak tentunya dilakukan sejak dini. Salah satunya memberikan pendidikan tontonan yang layak dikonsumsi untuk anak.
Di Kota Malang sendiri saat ini industri kreatif mulai berkembang pesat. Buktinya, salah satu rumah produksi yakni Mocca Studio mampu membuat sebuah serial animasi anak.
Baca Juga : Tim Hukum GUS Pulbaket untuk Pidanakan Didik dan Darmadi
Konten serial animasi tersebut diberi nama Baby Zu. Dalam hal ini, serial animasi anak-anak yang dibuat berdasarkan dari keresahan dalam melihat konten anak-anak.
Baby Zu sendiri diproduksi untuk menjadi salah satu tayangan atraktif yang bisa menjadi pilihan dalam membangun interaksi dan ikatan anak bersama orang tua.
Dalam proses pembuatan ide cerita dan konten edukasi Baby Zu, melibatkan praktisi pendidikan anak usia dini agar konten-konten yang ada dalam Baby Zu lebih tepat sasaran. Dengan tujuan Baby Zu menjadi tayangan pilihan anak dan keluarga yang aman dan menyenangkan bisa tercapai.
“Akhirnya kami menghadirkan tayangan Baby Zu untuk melengkapi apa yang dibutuhkan oleh anak, melalui konten lagu, dance dan cerita anak,” ujar Adithya, Executive Producer Baby Zu.
Dalam serial Baby Zu, selain animasi juga terdapat lagu original dengan berbagai tema. Lagu original ini bekerja sama dengan Om Moe selaku pengarang lagu Baby Zu.
Baby Zu juga akan merilis album pertama berjudul "Hujan Turun" yang berisi 12 lagu dengan berfokus pada keseruan anak-anak dalam bermain. Saat ini, Baby Zu memiliki 80 lebih lagu anak original dan terus bertambah. “Konten lagu anak durasi berkisar 2 sampai 3 menit,” ungkap Adithya.
Adithya pun mengaku proses membuat video serial animasi cukup menantang. Tim memerlukan kurang lebih 150 artis dan 200 komputer untuk membuat 2 episode lagu dalam satu bulannya.
Baca Juga : UM Gelar 3rd Higher Education Expo: Peluang Mahasiswa Eksplorasi Pendidikan Global
“Dalam produksi konten animasi Baby Zu tidak seperti membuat animasi bernyanyi yang mengandalkan lagu dan mereka menyanyi bersama,” beber Adithya.
Dalam cerita episodik, setiap tokoh terlibat dalam sebuah kasus yang berusaha mereka pecahkan. Membuat cerita secara utuh tanpa menghilangkan karakteristik tiap tokoh menjadi tantangan besar bagi tim Mocca Studio.
“Karena tim berupaya keras untuk menghadirkan tokoh yang terasa dekat di hati setiap anak-anak Indonesia. Kami berharap Baby Zu diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi pilihan konten dalam membangun interaksi dan ikatan anak bersama orang tua,” beber Adithya.
Para orang tua pun dapat mengontrol tontonan anaknya. Karena Mocca Studio hanya akan menayangkan serial animasi Baby Zu dua kali dalam satu pekan.
“Hari Jum'at dan Minggu, tayang 2 kali dalam seminggu. Karena Jum'at itu baik. Dan kita memilih menunggu waktu pulang sekolah. Dan pilihan Minggu, anak-anak bisa refreshing di hari Minggu,” tukas Adithya.