free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Dinas PU Bina Marga Pasang Bekisting Usai Musibah Material Jembatan Sutojayan-Pakisaji Hanyut

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : A Yahya

14 - Oct - 2024, 20:03

Placeholder
Para pekerja saat melakukan pengerjaan pemasangan bekisting usai hanyut lantaran terdampak musibah hujan lebat yang berlangsung pada Rabu (25/9/2024).

JATIMTIMES - Musibah material proyek rehab Jembatan Sutojayan-Pakisaji, Kabupaten Malang yang hanyut pada Selasa (24/9/2024), kini telah ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang. Rabu (25/9/2024), para pekerja proyek terpantau telah mulai melakukan proses pemasangan ulang bekisting, usai hanyut terbawa arus sungai saat terjadi musibah hujan lebat.

Dari pantauan JatimTIMES, proses pemasangan ulang bekisting juga melibatkan alat berat. Hal itu ditujukan guna mengantisipasi musibah susulan sekaligus mempermudah pekerjaan.

Baca Juga : KPU Jatim Tetapkan 31.280.418 DPT Pilkada 2024, Surabaya dan Malang Terbanyak 

 

"Hari ini mulai pekerjaan persiapan dengan mendatangkan material bekisting lagi untuk pelaksanaan," ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma, saat dikonfirmasi JatimTIMES di sela agenda penanganan jembatan paska terjadinya musibah.

Pejabat publik yang karib disapa Oong ini menyebut, belakangan ini cuaca tidak dapat diprediksi. Di mana, pada saat awal pengerjaan jembatan, nyaris tidak pernah terjadi hujan lebat. Namun, Selasa (24/9/2024), cuaca ekstrem melanda hingga menyebabkan material proyek jembatan di Desa Sutojayan tersebut hanyut terbawa arus sungai.

Atas pertimbangan itulah, proses pemasangan bekisting ulang dilakukan dengan menggunakan alat berat. Yakni alat berat berupa ekskavator guna mengeruk sedimen sungai, yang ditujukan guna mengantisipasi musibah susulan.

"Kejadian kemarin sore di luar perkiraan. Cuaca tiba-tiba ekstrem dan masih tidak bisa diprediksi dalam beberapa hari ke depan," imbuhnya.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut, disampaikan Oong, semakin memprihatinkan lantaran adanya kiriman sampah yang disinyalir merupakan kiriman dari wilayah luar Kabupaten Malang. "Karena pada saat kejadian intensitas curah hujan sangat tinggi dan ditambah sampah, sehingga menerjang bekisting yang baru saja dipasang," ujarnya.

Dari penelusuran JatimTIMES, sungai yang mengalir di bawah pengerjaan proyek rehab jembatan penghubung Sutojayan-Pakisaji tersebut bernama Sungai atau Kali Sukun. Sesuai namanya, aliran sungai tersebut disinyalir berasal dari wilayah Kali Sukun yang ada di Kota Malang.

Aliran sungai dari luar wilayah Kabupaten Malang itulah yang menyebabkan kenaikan debit air pada Kali Sukun yang ada di kawasan proyek rehab jembatan Sutojayan-Pakisaji, Selasa (24/9/2024). Kenaikan debit air atau disebut oleh sejumlah pihak dengan istilah banjir kiriman tersebut, juga menyeret sampah dalam volume tinggi. Banyaknya sampah yang berasal mulai dari Kali Sukun, Kota Malang tersebut kemudian menerjang bekisting hingga sempat turut hanyut pada aliran sungai.

"Yang hanyut itu bukan merupakan bagian dari konstruksi jembatan, tapi yang hanyut berupa triplek dan kayu. Alhamdulillah, pekerjaan konstruksi utama aman, karena yang hanyut itu masuk pekerjaan persiapan bangunan atas," beber Oong.

Terlepas dari adanya musibah, disampaikan Oong, pihaknya menjamin proyek rehab jembatan Sutojayan-Pakisaji akan tetap dilanjut hingga rampung.

Baca Juga : Dinas Bina Marga Jamin Kelanjutan Proyek Jembatan di Sutojayan Usai Musibah Material Hanyut 

 

"Musibah ini sudah merupakan risiko pelaksanaan, dan saat ini masih masuk masa pelaksanaan. Sehingga masih menjadi tanggungjawab dari penyedia," ujarnya.

Merujuk pada data yang dihimpun Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, kegiatan proyek rehab Jembatan Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang tersebut berkontrak pada tanggal 8 Juli 2024. Yakni dengan masa pelaksanaan selama 160 hari.

"Akhir masa pelaksanaan hingga akhir Desember 2024," ungkap Oong yang juga pernah menjabat sebagai Plt Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang ini.

Sekedar informasi, kontraktor pelaksana proyek rehab Jembatan Sutojayan-Pakisaji tersebut adalah CV. Raditya Jasa Pratama. Sedangkan nilai kontrak mencapai Rp 456,5 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Malang. Di mana, CV. Asmat bertindak sebagai konsultan pengawas pada proyek tersebut.

Sejumlah pihak itulah, yang disebut Oong bakal bertanggungjawab untuk menyelesaikan pengerjaan rehab Jembatan Sutojayan-Pakisaji. Di mana, pada Rabu (25/9/2024), pengerjaan pemasangan ulang bekisting juga telah dilangsungkan paska diterjang musibah.

"Telah dilaksanakan pemasangan bekisting kembali oleh pihak penyedia," pungkas Oong.


Topik

Pemerintahan dpu bina marga kabupaten malang jembatan pemkab malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

A Yahya