JATIMTIMES - Material proyek jembatan penghubung Sutojayan - Pakisaji, Kabupaten Malang hanyut terbawa aliran sungai, Selasa (24/9/2024). Hingga hari ini, Rabu (25/9/2024) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang telah melakukan penanganan demi memastikan proyek rehab jembatan tersebut tetap berlanjut.
Berdasarkan pantauan JatimTIMES pada Selasa (24/9/2024) malam, sejumlah warga terlihat berjaga di sekitar lokasi pengerjaan jembatan sesaat setelah material proyek hanyut terbawa aliran sungai. Di sisi lain, akses jalan alternatif yang sebelumnya disediakan, saat itu juga telah ditutup.
Baca Juga : DPUPRPKP Target 2028 Kota Malang Bebas Kawasan Kumuh
Sekedar informasi, selama proyek jembatan berlangsung, para pekerja proyek menyediakan jembatan alternatif dari bambu yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua secara bergantian. Namun, jembatan alternatif tersebut juga turut terdampak saat material proyek hanyut terbawa aliran sungai.
Kejadian material proyek jembatan yang hanyut tersebut, juga sempat viral di sejumlah media sosial (medsos). Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma memastikan, material yang hanyut tersebut bukanlah jembatan sebagaimana yang muncul pada sejumlah narasi. Melainkan hanya beberapa material proyek jembatan.
"Itu yang hanyut bukan jembatannya, tapi bekistingnya saja. (Kejadiannya saat) masih dalam proses pelaksanaan pembangunan, belum pengecoran," ungkap pejabat publik yang karib disapa Oong ini, saat dikonfirmasi Rabu (25/9/2024).
Disampaikan Oong, secara umum bekisting merupakan sejumlah material yang juga digunakan dalam proyek rehab jembatan. Bekisting tersebut di antaranya meliputi kayu hingga triplek yang digunakan untuk penahan saat proses cor.
Sejumlah material bekisting itulah yang hanyut saat musibah hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (24/9/2024). "Musibah banjir disertai sampah menghantam bekisting. Sehingga (yang sempat hanyut) bukan jembatannya, karena memang dalam proses pengerjaan dan belum dilakukan pengecoran," jelasnya.
Atas musibah tersebut, Oong memastikan proyek rehab jembatan Sutojayan - Pakisaji tetap akan dikerjakan. "(Musibah disebabkan) banjir kiriman dari wilayah lain, tapi pekerjaannya tetap lanjut," tegasnya.
Sementara itu, Nur Yasin warga Desa Sutojayan yang tinggal di sekitar proyek rehab jembatan menyebut, kronologi hanyutnya bekisting tersebut bermula pada Selasa (24/9/2024). Siang itu sekitar pukul 13.30 WIB, hujan lebat disertai hembusan angin kencang terjadi di wilayah Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji.
Baca Juga : Asteroid 2024 PT5: Mini-Moon Baru yang Akan Muncul Akhir September Hingga November 2024
"Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, material proyek jembatan mulai hanyut," ungkap Yasin saat ditemui JatimTIMES, Selasa (24/9/2024) malam.
Sebelum terjadi hujan lebat disertai angin kencang, disampaikan Yasin, puluhan pekerja tetap beraktivitas mengerjakan proyek rehab jembatan seperti hari biasanya. Namun, pengerjaan terpaksa dihentikan saat terjadi hujan lebat.
Para pekerja pada saat itu juga melarang warga untuk melintas pada jembatan alternatif yang ada di samping proyek. "Waktu kejadian tidak ada orang yang melintas karena hujan lebat dan angin, sehingga debit air sungai mulai naik. Kemudian dihalau sama pekerja proyek agar tidak ada yang melintas. Nihil korban jiwa," pungkasnya.
