JATIMTIMES - Pada Oktober 2024, fenomena alam yang dikenal sebagai Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama akan terjadi di berbagai wilayah Jawa Timur. Fenomena ini terjadi ketika Matahari berada tepat di atas kepala pengamat di posisi paling tinggi di langit, sehingga bayangan benda tegak terlihat "menghilang" karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Fenomena ini disebabkan oleh gerak semu harian Matahari, yang terjadi karena kemiringan rotasi Bumi terhadap bidang revolusinya. Akibatnya, posisi Matahari dari Bumi terlihat berubah sepanjang tahun, bergeser antara 23,5° Lintang Utara dan 23,5° Lintang Selatan. Pada saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, Matahari akan berada tepat di atas kepala, dan terjadilah kulminasi utama.
Baca Juga : Rasa Takut Pernah Dialami Nabi Musa, 3 Surah Al-Qur'an Ini Gambarkan Perasaannya
Secara umum, melansir laporan BMKG, kulminasi utama tahun 2024 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh. Serta pada 7 September 2024 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.
Mengapa Hari Tanpa Bayangan Terjadi?
Hari tanpa bayangan terjadi karena bidang rotasi Bumi tidak sejajar dengan bidang revolusi Bumi. Akibatnya, posisi Matahari dari Bumi terus berubah sepanjang tahun. Fenomena ini menyebabkan gerak semu harian Matahari, yang terlihat bergerak antara 23,5° Lintang Utara dan 23,5° Lintang Selatan.
Pada saat posisi Matahari berada tepat di khatulistiwa, yang dikenal dengan Equinox, fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada 20 Maret dan 22 September 2024. Matahari juga berada di titik balik Utara pada 21 Juni dan titik balik Selatan pada 21 Desember. Di Indonesia, yang terletak di dekat khatulistiwa, fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, dengan waktu yang berbeda-beda di setiap kota.
Jadwal Hari Tanpa Bayangan di Jawa Timur Oktober 2024
Berikut adalah daftar lengkap wilayah di Jawa Timur yang akan mengalami hari tanpa bayangan pada Oktober 2024:
- Surabaya: 11 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Tuban: 10 Oktober 2024 pukul 11.18 WIB
- Sumenep: 11 Oktober 2024 pukul 11.11 WIB
- Pamekasan: 11 Oktober 2024 pukul 11.12 WIB
- Sampang: 11 Oktober 2024 pukul 11.13 WIB
- Bangkalan: 11 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Gresik: 11 Oktober 2024 pukul 11.16 WIB
- Lamongan: 11 Oktober 2024 pukul 11.17 WIB
- Bojonegoro: 11 Oktober 2024 pukul 11.19 WIB
- Situbondo: 12 Oktober 2024 pukul 11.10 WIB
- Probolinggo: 12 Oktober 2024 pukul 11.13 WIB
- Pasuruan: 12 Oktober 2024 pukul 11.14 WIB
- Bangil: 12 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Sidoarjo: 12 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Mojosari: 12 Oktober 2024 pukul 11.16 WIB
- Mojokerto: 12 Oktober 2024 pukul 11.16 WIB
- Jombang: 12 Oktober 2024 pukul 11.17 WIB
- Nganjuk: 12 Oktober 2024 pukul 11.18 WIB
- Caruban: 12 Oktober 2024 pukul 11.19 WIB
- Madiun: 12 Oktober 2024 pukul 11.20 WIB
- Ngawi: 12 Oktober 2024 pukul 11.20 WIB
- Magetan: 12 Oktober 2024 pukul 11.21 WIB
- Bondowoso: 13 Oktober 2024 pukul 11.10 WIB
- Kraksaan: 13 Oktober 2024 pukul 11.12 WIB
- Malang: 13 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Batu: 13 Oktober 2024 pukul 11.16 WIB
- Blitar: 13 Oktober 2024 pukul 11.17 WIB
- Ngasem: 13 Oktober 2024 pukul 11.18 WIB
- Kediri: 13 Oktober 2024 pukul 11.18 WIB
- Tulungagung: 13 Oktober 2024 pukul 11.18 WIB
- Trenggalek: 13 Oktober 2024 pukul 11.19 WIB
- Ponorogo: 13 Oktober 2024 pukul 11.20 WIB
- Banyuwangi: 14 Oktober 2024 pukul 11.08 WIB
- Jember: 14 Oktober 2024 pukul 11.11 WIB
- Lumajang: 14 Oktober 2024 pukul 11.13 WIB
- Kepanjen: 14 Oktober 2024 pukul 11.15 WIB
- Kanigoro: 14 Oktober 2024 pukul 11.17 WIB
- Pacitan: 14 Oktober 2024 pukul 11.21 WIB
Demikian wilayah di Jawa Timur dan waktunya yang akan mengalami Hari Tanpa Bayangan pada Oktober 2024.
Hari tanpa bayangan merupakan fenomena alam yang menarik untuk disaksikan. Di Jawa Timur, peristiwa ini akan terjadi pada berbagai kota pada Oktober 2024. Dengan mengetahui jadwalnya, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menyaksikan salah satu fenomena astronomi yang hanya terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia ini.