free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Soroti Hasil OSN, Netizen Sebut Adanya Ketimpangan Pendidikan di Jawa dan Luar Jawa

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : A Yahya

13 - Sep - 2024, 17:21

Placeholder
15 sekolah dengan perolehan medali terbanyak se-Indonesia, 13 di antaranya berasal dari Jawa. (Foto: TikTok)

JATIMTIMES - Hasil Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2024 memicu diskusi panas di kalangan warganet tentang ketimpangan pendidikan di Indonesia, khususnya antara sekolah di Pulau Jawa dan luar Jawa. Dari 15 sekolah dengan perolehan medali tertinggi di ajang OSN tahun ini, 13 di antaranya berasal dari Pulau Jawa, sebuah fakta yang dianggap mencerminkan dominasi sekolah-sekolah di pulau tersebut.

Selain Jawa Timur, beberapa sekolah yang unggul di OSN 2024 adalah, DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Baca Juga : Daftar 5 Aplikasi Crypto Teraman dan Terpercaya di Indonesia

Banyak netizen berpendapat bahwa hasil OSN ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam kualitas pendidikan di Indonesia. Seorang pengguna X (dulu Twitter), @_pandanpanda_, menyoroti dominasi Jawa Timur sebagai juara umum OSN 2024. 

"Di top 15 aja mereka (Jawa) udh punya empat sekolah: M2KM, Petra 1, IC Pasuruan, sama Dempo. Itu udah 7 emas, 7 perak, dan 7 perunggu," tulisnya. Ia juga menambahkan bahwa dominasi ini semakin mencolok jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah di luar Pulau Jawa.

@_pandanpanda_ juga menekankan ketimpangan pendidikan yang tampak jelas dari perolehan medali OSN. Dari 270 medali, hanya 11 orang berasal dari Indonesia bagian timur (tanpa menghitung Bali karena dianggap berada di level yang berbeda). "Bayangkan 10% dari 270 aja kagak nyampe. Bahkan kalo gue gabungin medali dari Bali juga tetap belum nyampe 10%," ujarnya.

Ketimpangan ini tidak hanya terkait dengan jumlah medali, tetapi juga menyangkut kualitas pendidikan yang diterima siswa-siswa di luar Jawa. @eudaimonophitle, yang pernah bersekolah di Sulawesi setelah sebelumnya bersekolah di Jawa, mengungkapkan perbedaan yang mencolok. "Ketika pindah di Sulawesi dari Jawa, ketimpangan itu berasa banget. Gurunya yg disiplin dan fokus ngajar tetep ada, tp gak dominan. Banyak kelas kosong, guru jualan di kelas, dan conflict of interest sering terjadi," kenangnya. 

Dia juga menambahkan bahwa persaingan antar siswa di sekolah di luar Jawa terasa lebih ringan dibandingkan di Jawa, yang membuatnya kurang termotivasi. "Aku bisa ranking 1 untuk pertama kalinya, tapi rasanya terlalu mudah bersaing. Akhirnya, ortuku memutuskan memindahkanku ke sekolah lain biar motivasiku gak hilang," tambahnya.

Perbedaan kualitas pendidikan ini juga dirasakan oleh @itsmerei20. Ia mengungkapkan bahwa seorang guru di Jawa yang pernah menerima siswa pindahan dari luar Jawa. "Memang terasa beda. Ada yg ortunya bilang anaknya sering dipilih untuk lomba dan dapat ranking di sekolahnya dulu, tapi ternyata matematika dasar aja belum lancar, tulisan amburadul," katanya.

Beberapa warganet juga membagikan pengalaman mereka terkait perbedaan akses pendidikan di luar Jawa. @NKR1903, yang tinggal di Sulawesi Tengah, menuturkan pengalaman ponakannya yang terus menjadi juara di tingkat SD dan SMP di kabupaten. Namun, ketika pindah ke kota dan bersaing dengan sekolah di Jawa, ia tidak lagi bisa menjadi juara. 

Baca Juga : 15 Sekolah Pemenang OSN 2024, Dua dari Malang 

Hal serupa juga dialami @dirumahnih, yang saat kecil bersekolah di Jawa, namun saat pindah ke Gorontalo, tiba-tiba mendapati dirinya sering meraih ranking 1 karena persaingan yang lebih ringan.

Selain perbedaan dalam sistem pengajaran dan motivasi siswa, warganet juga menyoroti perbedaan infrastruktur dan akses pendidikan di luar Jawa. Salah satu faktor yang banyak disebutkan adalah sulitnya akses terhadap buku dan sumber belajar di luar Jawa.

"Di Jawa, toko buku banyak, akses dapetin sumber belajar itu mudah. Di luar Jawa? Satu toko buku besar aja udah bagus. Kalo mau beli buku tertentu, harganya lebih mahal dan harus nunggu beberapa hari karena jarak yg jauh," kata @Komunitas Ramah-Ramah dalam komentarnya.

Ketimpangan pendidikan ini jelas menjadi masalah serius yang perlu ditangani oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Tidak hanya soal jumlah medali yang didapat di ajang nasional, tetapi juga soal pemerataan kualitas pendidikan yang seharusnya bisa diakses oleh semua siswa di seluruh Indonesia, tanpa memandang letak geografisnya.

Dengan demikian, hasil OSN 2024 bukan hanya sekadar tentang siapa yang mendapat medali terbanyak, tetapi juga cerminan dari tantangan besar yang dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia: ketimpangan antara wilayah Jawa dan luar Jawa. Jika masalah ini tidak segera ditangani, kesenjangan hanya akan semakin lebar, dan kesempatan bagi siswa-siswa di luar Jawa untuk bersaing di tingkat nasional maupun internasional akan semakin sulit dicapai.


Topik

Pendidikan osn 2024 man 2 kota malang emas osn 2024



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

A Yahya