JATIMTIMES - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan dunia pendidikan dengan mengadakan Seminar Pendidikan bertajuk Deep Learning: Penerapan dalam Pembelajaran. Seminar yang digelar belum lama ini, bertujuan untuk memperkaya wawasan para pendidik mengenai penerapan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam dan efektif, sekaligus memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dua narasumber ahli dihadirkan dalam seminar tersebut, yakni Prof. Dinn Wahyudin, M.A., Guru Besar bidang Pengembangan Kurikulum dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Dr. Pipit Pudji Astutik, M.Pd., Guru Berprestasi Nasional sekaligus Ketua Komunitas Penggiat Literasi Kota Malang, berbagi wawasan mengenai pentingnya penerapan Deep Learning dalam pendidikan.
Baca Juga : Plt Bupati Sidoarjo Keluarkan SE Larangan Out Door Learning di Luar Wilayah
Menurut Prof. Dinn, konsep Deep Learning bukan hanya tentang menghafal, melainkan mengajak siswa untuk memahami konsep secara kritis dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.
“Pembelajaran mendalam harus dirancang untuk mendorong siswa berpikir kreatif, solutif, dan aplikatif. Kurikulum yang adaptif adalah kunci dalam mewujudkan hal tersebut,” ungkap Prof. Dinn dalam paparan materi.
Sementara itu, Dr. Pipit Pudji Astutik menyoroti pentingnya pembelajaran yang tidak hanya mengandalkan pemahaman materi, tetapi juga keterampilan berpikir reflektif dan analitis. Menurutnya, Deep Learning memfasilitasi siswa untuk mengolah, mengkritisi, dan menerapkan informasi dalam berbagai konteks.
“Dengan penerapan Deep Learning, siswa dilatih untuk lebih dari sekadar menerima informasi. Mereka diajak untuk berpikir lebih dalam, menghubungkan berbagai pengetahuan, dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Dr. Pipit.
Seminar ini memperkenalkan tiga elemen utama dalam penerapan Deep Learning, yaitu Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Meaningful Learning menekankan pada relevansi materi dengan pengalaman nyata siswa, sementara Mindful Learning mendorong siswa untuk lebih sadar dan reflektif dalam proses pembelajaran. Joyful Learning, di sisi lain, memastikan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, sehingga siswa lebih termotivasi untuk terus belajar.
Koordinator Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Unikama, Dr. Nurul Ain, M.Si., mengungkapkan harapannya agar seminar ini memberikan perspektif baru bagi para pendidik. Ia menekankan pentingnya tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga membangun pengalaman belajar yang bermakna dan menyeluruh bagi siswa.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Awal 2025, Kunjungan Edukasi Bencana di BPBD Jatim Naik 159,7 Persen
"Melalui seminar ini, kami ingin mendorong para guru untuk menjadi fasilitator yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menginspirasi siswa untuk terus mengeksplorasi pengetahuan," katanya.
Seminar ini menjadi bagian dari komitmen Unikama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam memperkuat kompetensi guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna. Diharapkan, pemahaman tentang Deep Learning dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa, serta mempersiapkan generasi masa depan yang lebih siap menghadapi tantangan global.
Dengan langkah ini, Unikama menunjukkan kepedulian dan upayanya dalam menciptakan pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman.