JATIMTIMES – Minat masyarakat Kabupaten Blitar untuk mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. Namun sayangnya tahun ini Pemkab Blitar hanya mendapatkan satu kuota transmigrasi.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Latip Usman menyampaikan bahwa Kabupaten Blitar hanya diberikan satu jatah transmigrasi untuk tahun ini. Lokasi transmigrasi yang disediakan berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Limbah Rumah Tangga dan Industri Sebabkan Penurunan Kualitas Air Sungai di Kabupaten Blitar
“Kuota transmigrasi tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu, yakni hanya satu kuota. Padahal, minat masyarakat Blitar untuk menjadi transmigran cukup besar,” jelas Latip, Senin (9/9/2024).
Menurut dia, ada enam pendaftar baru yang mengajukan diri untuk transmigrasi ke Poso, ditambah dengan 17 pendaftar dari tahun sebelumnya yang belum mendapat jatah.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi, Dinas Tenaga Kerja akhirnya menetapkan satu warga yang berhak berangkat ke Poso. Warga yang terpilih tersebut berasal dari Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon. “Warga yang terpilih ini memiliki latar belakang yang kuat di bidang pertanian dan masih cukup muda, sehingga memenuhi kriteria untuk menggarap lahan yang disediakan pemerintah di lokasi transmigrasi,” terang Latip.
Ia juga menambahkan bahwa proses seleksi transmigrasi ini melibatkan pengunggahan data calon transmigran ke website Kementerian Tenaga Kerja. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya adalah batasan usia maksimal 45 tahun.
“Masyarakat yang mendaftar ini memang beragam. Namun kebanyakan sudah tidak masuk dalam syarat usia untuk pasar kerja, sehingga mereka memilih transmigrasi sebagai alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan,” lanjutnya.
Latip menjelaskan bahwa banyak masyarakat tertarik menjadi transmigran karena program ini memberikan harapan besar untuk meraih kesejahteraan. Setiap transmigran diberikan lahan pertanian yang cukup luas, modal usaha, serta tempat tinggal yang layak.
“Bagi masyarakat yang sulit bersaing di pasar kerja, transmigrasi menjadi peluang yang menarik karena mereka mendapatkan akses lahan dan modal untuk memulai hidup baru di daerah tujuan,” kata Latip.
Namun, ia juga menyayangkan minimnya kuota transmigrasi yang diberikan pemerintah pusat. “Kuota untuk transmigrasi memang sangat terbatas. Tahun ini, Jawa Timur secara keseluruhan hanya mendapatkan 16 kuota, yang kemudian dibagi-bagikan ke berbagai kabupaten/kota di provinsi ini,” ujarnya. Kabupaten Blitar sendiri hanya menerima satu kuota, meski pendaftar cukup banyak.
Baca Juga : Pemkot Blitar Segera Tata Pedagang Suvenir di Sisi Utara Makam Bung Karno
Transmigrasi menjadi program yang telah lama dijalankan pemerintah Indonesia dengan tujuan pemerataan penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, seiring dengan semakin terbatasnya kuota yang diberikan, persaingan untuk menjadi transmigran juga semakin ketat.
Latip berharap ke depan kuota transmigrasi untuk Kabupaten Blitar dapat ditingkatkan agar lebih banyak masyarakat yang bisa mengikuti program ini dan meraih kesempatan untuk hidup lebih sejahtera di daerah baru.
Transmigran yang terpilih dari Kabupaten Blitar ini dijadwalkan akan diberangkatkan pada November mendatang. Hingga saat ini, persiapan pemberangkatan terus dilakukan, termasuk pemenuhan kebutuhan administrasi dan pembekalan bagi transmigran agar siap menghadapi kehidupan baru di Poso.
Meskipun kuota terbatas, program transmigrasi masih menjadi harapan bagi sebagian masyarakat Blitar yang kesulitan mencari pekerjaan di usia lanjut atau yang ingin memulai kehidupan baru dengan mengandalkan keahlian di bidang pertanian.
