JATIMTIMES - Membeli rumah di masa sekarang adalah sebuah pencapaian besar bagi banyak orang. Namun, momen bahagia ini bisa berubah menjadi masalah jika kita tidak memperhatikan faktor-faktor penting dalam merawat rumah, baik dari segi fisik maupun spiritual.
Tim Kisah Tanah Jawa, yang terdiri dari Bang Jaka dan Amaaisan, memberikan beberapa tips penting mengenai perawatan dan "meruwat" rumah, sebuah istilah yang mengacu pada pembersihan energi negatif dari suatu tempat.
Baca Juga : Diskusi Santai sambil Ngopi, Mas Ibin dan Mbak Elim Gaet Milenial untuk Bangun Kota Blitar
Amaaisan, seorang spiritualis dari Tim Kisah Tanah Jawa, menekankan pentingnya untuk berhati-hati ketika membeli rumah, terutama rumah yang dijual dengan harga murah di lokasi strategis.
"Jangan mudah tergiur dengan harga miring yang ditawarkan untuk rumah yang berada di wilayah strategis. Bisa jadi sebabnya adalah rumah itu dipenuhi dengan energi negatif," ujar Amaaisan dalam unggahan di akun X resmi Kisah Tanah Jawa, @kisahtanahjawa, Senin (9/9/2024).
Seringkali, ketika mendengar istilah "energi negatif", banyak yang langsung mengaitkannya dengan hal mistis atau keberadaan makhluk halus. Namun, yang dimaksud Bang Jaka dan Amaaisan tidak melulu soal hantu.
Energi negatif bisa muncul dari kondisi rumah yang tidak ideal, seperti pencahayaan yang kurang, sirkulasi udara yang buruk, lingkungan yang lembap, atau bahkan rumah yang tidak terawat.
"Ketika sebuah rumah tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, minim pencahayaan, atau bahkan lembap dan kotor, hal itu menciptakan ketidaknyamanan. Dan inilah yang kemudian menumpuk menjadi energi negatif," tambah Bang Jaka.
Kondisi ini dapat membuat penghuni merasa tidak nyaman, bahkan hingga mempengaruhi suasana hati dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Namun, Bang Jaka juga mengingatkan bahwa perawatan fisik saja tidak cukup. Faktor metafisika juga berperan dalam menciptakan kenyamanan di dalam rumah. Sebagai contoh, Bang Jaka menceritakan pengalaman masa kecilnya tentang sebuah bangunan yang sulit dijual dan dihuni.
"Bangunan itu dulu pernah jadi tempat orang meninggal, dan ada cerita soal penampakan sosok perempuan di lantai atas. Mitosnya, energi negatif itu tetap ada karena banyak orang yang mempercayainya," jelasnya.
Sebelum memutuskan untuk membeli rumah, Tim Kisah Tanah Jawa menyarankan untuk selalu mengecek riwayat bangunan tersebut. Hal ini penting untuk memastikan apakah ada peristiwa kelam yang pernah terjadi di sana atau apakah tempat tersebut pernah digunakan untuk ritual spiritual tertentu.
"Kalau hanya bangunannya yang bermasalah, biasanya lebih mudah untuk dinetralisir. Namun, jika tanah tempat bangunan berdiri yang bermasalah, seperti pernah digunakan untuk tempat semedi atau praktik perdukunan, itu agak sulit," kata Amaaisan.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan "tanah panas" antara lain adanya benda pusaka yang dikubur di sana atau riwayat peristiwa tragis. Selain itu, ada juga kemungkinan tanah tersebut pernah menjadi tempat ritual spiritual yang membuatnya dipenuhi energi negatif.
Menurut Amaaisan, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa suatu rumah dipenuhi energi negatif. Salah satu tandanya adalah rumah yang terasa panas, baik secara fisik maupun emosional.
"Rumah yang terasa panas bukan hanya karena suhu, tapi juga membuat penghuninya cepat emosi atau sering bertengkar. Ini bisa menjadi indikasi adanya energi negatif di rumah tersebut," ujar Amaaisan.
Baca Juga : Kompak ke Final, Basket Putra dan Putri Jatim Berebut Emas PON dengan DKI Jakarta
Di samping itu, beberapa penghuni rumah yang peka mungkin merasakan kehadiran sosok bayangan atau makhluk tak kasat mata.
"Pada level terendah, biasanya muncul bayangan hitam. Pada level menengah, bisa muncul sosok seperti pocong atau kuntilanak, sedangkan pada level tertinggi, bisa muncul jin atau siluman yang berusia ratusan tahun," jelasnya.
"Kita ga butuh waktu lama untuk bisa merasakan itu, cukup berkeliling 30 menit atau sejenak diam di area yang akan kita tempati itu, jika dirasa ga bikin merinding dan pusing, mungkin saja aman, mungkin hehe," tambah Amaaisan.
Jika rumah kamu sudah terlanjur dipenuhi energi negatif, Tim Kisah Tanah Jawa menyarankan beberapa langkah sederhana untuk meruwat atau membersihkan rumah dari energi tersebut. Salah satu cara yang paling sederhana adalah menggunakan air garam yang sudah didoakan.
"Air garam ini bisa diaplikasikan dengan cara mengepel lantai rumah dan mengguyur halaman di pagi hari, terutama setelah subuh. Usahakan air garam ini menyentuh seluruh sudut rumah," jelas Amaaisan.
"Hal ini dapat dilakukan secara rutin 3x seminggu atau 1x seminggu. pengaplikasian biasanya dibarengi dengan mengepel dan mengguyur lantai rumah, begitu pula dengan halaman rumah, dilakukan di pagi hari setelah subuh, sekitar jam 6-7," imbuhnya.
Selain itu, pastikan rumah selalu bersih dan tidak ada genangan air yang bisa menjadi tempat berkumpulnya energi negatif. Membuka jendela di pagi hari juga dianjurkan untuk membiarkan energi positif masuk.
"Orang tua kita dulu selalu membuka jendela di pagi hari. Itu adalah salah satu cara menghimpun energi positif dari alam," tambahnya.
Merawat dan meruwat rumah adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesejahteraan penghuninya. Selain memastikan rumah bersih dan terawat secara fisik, kita juga perlu memperhatikan aspek metafisika yang bisa mempengaruhi energi di dalam rumah.
Dengan mengikuti saran dari Tim Kisah Tanah Jawa, kamu bisa memastikan rumah bebas dari energi negatif dan selalu menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
"Jangan lupa untuk selalu berdoa dan menjaga niat yang baik. Semoga kita selalu dilindungi dari hal-hal negatif, baik yang terlihat maupun yang tak kasat mata," tutup Amaaisan.