JATIMTIMES - Kasus cacar monyet/ Monyet Pox (Mpox) yang menyerang sejumlah daerah akhir-akhir ini belum ditemukan di Kota Batu. Meski begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap melakukan upaya antisipasi serta memberikan imbauan waspada pada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Pemkot Batu dr. Susana Indahwati.
Baca Juga : Kecelakaan di Jalur Blitar-Tambakrejo, Warga Kademangan Meninggal Dunia
"Di Kota Batu sendiri kondisinya sejauh ini masih belum ada, dan kita berharap tidak ada ya. Untuk kasus ini juga sebetulnya suatu penyakit yang bisa dicegah penularan dari perilaku," kata Susana saat dikonfirmasi belum lama ini.
Kata dia, penyakit Mpox sendiri bisa tertular karena virus. Yakni penularan napas, sentuhan cairan dari bentol cacar, gesekan kulit, hingga hubungan seksual. Menurut dia, jika masyarakat bisa menghindari perilaku seperti itu maka kemungkinan besar tidak akan membawa virus menular.
Dijelaskan lebih lanjut, penularan juga bisa dari hewan ke manusia atas kontam langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hal Ini bisa terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau hewan pengerat lainnya.
Kontak dengan cairan tubuh hewan juga berpengaruh. Di antaranya mengkonsumsi daging atau produk hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan benar juga bisa menjadi salah satu cara penularan.
Sedangkan penularan dari manusia ke manusia dengan kontak langsung dengan lesi kulit, dengan benda yang terkontaminasi, juga bisa menjadi sumber penularan. Tak terkecuali melalui droplet, lalu aktivitas hubungan seksual.
Untuk pencegahan, Susana mengimbau agar masyarakat menghindari beberapa potensi tersebut. Selain itu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Baca Juga : KPU Nyatakan Tiga Bapaslon di Pilkada Kota Batu Lolos Tes Kesehatan
"Sehingga seperti Covid 19 sebelumnya, masyarakat harus selalu menjalankan protokol kesehatan (jaga jarak di kerumunan, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tangan)," tambahnya.
Bila ada masyarakat yang baru datang dari luar negeri, lanjut dia, dimohon waspada dengan kesehatannya dalam jangka waktu 14-21 hari sejak kedatangan. Bila dikeluhkan adanya demam, diimbau segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
Mengenai vaksin, Susana menyebut Kota Batu tak mendapatkan alokasi lantaran tak ada kasus. Vaksin tersebut diprioritaskan untuk sasaran prioritas dan berisiko. Serta tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pasien berkasus Mpox. Sedangkan rumah sakit di bawah Dinkes sendiri dipastikan sudah siap dengan protokol isolasi jika dibutuhkan. Hal tersebut tak terbatas pada Mpox saja melainkan banyak penyakit lain.
"Vaksin kita tidak mendapatkan alokasi karena ridak ada kasus. Sedangkan rumah sakit secara protokoler memang selalu siap seperti halnya COVID-19 jika dibutuhkan stand by, sifatnya umum semua penyakit," Imbuhnya.